Ternyata tulisan Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla di Harian Kompas pada Senin, (21/09/2020) menarik perhatian banyak pihak.
Pak JK menulis, kita diperhadapkan dengan pilihan sangat pelik: mendahulukan kesehatan dan keselamatan jiwa atau pemilihan kepala daerah?
Sederhana, jawabnya, yakni kalau dalam proses pemilihan pemimpin itu sudah jelas-jelas justru membuat rakyat bisa sakit, bahkan meninggal, buat apa kita mendesakkan keinginan menyelenggarakan pemilihan tersebut.
Menariknya lagi, Pak JK cukup tegas menjelaskan bahwa Pilkada lebih baik ditunda hingga tahun depan setelah vaksin ditemukan dan benar-benar efektif mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu masih ada konten menarik dan terpopuler lainnya yang tayang di Kompasiana!
1. Setuju Usul JK, Pilkada Serentak Ditunda ke Juni 2021
Hanya membayangkan saja, dengan 109 jutaan pemilih yang akan berjubel, antrian dalam mengikuti prosesi Pilkada serentak dan tidak mengindahkan protokol kesehatan, maka sungguhan "mengerikan". (Baca selengkapnya)
2. Tambang Digenjot, Ikan dan Pala Cemburu
Ke depan seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara akan dikepung perusahaan pertambangan, lantas bagaimana nasib kejayaan perikanan dan perkebunan? (Baca selengkapnya)
3. Perkantoran Kluster Penularan, Pengendara Jadi Sasaran
Tidak disadari sumber penularan justru lebih banyak di perkantoran. Selama ini para karyawan mungkin saja banyak tidak memakai masker atau tidak menjaga jarak saat dalam ruangan. Karena, para karyawan menganggap di dalam kantor aman. (Baca selengkapnya)
4. Kisah Nyata: Cerita Pilu Penjual Kopi yang Terpaksa "Open BO"
Setelah pergi dan bercerai secara sah, dia mengontrak kamar sepetak. Dia mulai berkenalan dengan cewek-cewek di lingkungan yang suka open BO. (Baca selengkapnya)
5. Indahnya Anggrek Bulan, Puspa Pesona Indonesia
Anggrek bulan putih memang layak ditanam di halaman rumah karena mudah perawatannya dan indah dipandang untuk meredakan kejenuhan saat istirahat. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H