Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Pelajaran dari Lebanon hingga Penghargaan untuk "Duta Kritik Istana"

Diperbarui: 12 Agustus 2020   04:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diolah Kompasiana dari: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Ledakan di Beirut, Lebanon, rupanya tak sekadar meledaknya bahan peledak sebanyak lebihd ari 2 ribu ton. Tetapi juga memunculkan perbincangan lain.

Sebuah petisi telah ditandatangani oleh sekitar 60.000 warga Lebanon. Isi petisi itu intinya menginginkan Lebanon kembali hidup di bawah mandat pemerintah Prancis selama 10 tahun.

Dasar petisi itu adalah ketidakpercayaan rakyat Lebanon atas pemerintah mereka yang dianggap tidak mampu mengurus hajat hidup mereka.

Artikel yang terkait kemerdekaan Lebanon menjadi salah satu terpopuler di Kompasiana, Selasa (11/08/2020).

Selain itu, isu terpopuler lainnya adalah mengenai penghargaan yang akan diberikan Presiden Joko Widodo kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Berikut kumpulan artikel terpopuler di Kompasiana:

Pelajaran dari Lebanon yang Ingin Menggadaikan Kemerdekaannya

PM Prancis Emmanuel Macron tiba di Beirut, 06/ 08/ 2020. Tampak latar belakang foto puing-puing sisa ledakan 2.750 ton amonium nitrat yang menewaskan 150 orang lebih (Foto: Thibault Camus/ Reuters)

Selama beberapa dekade Lebanon hidup dalam kekacauan. Perang saudara berkepanjangan, terorisme, persaingan antarmilisi, dan korupsi yang massif menyebabkan kesejahteraan tak kunjung tiba.

Karena itulah muncul ide untuk mencabut mandat dari pemerintah dan meyerahkannya ke Perancis.

Sekitar 60 ribu warga Lebanon menandatangani petisi yang menginginkan Lebanon kembali hidup di bawah mandat pemerintah Prancis. (Baca selengkapnya)

Hari Keempat Karantina di Wisma Atlet: Sang "Pahlawan" dalam Kesunyiaan

Gambar hanya ilustrasi | Foto milik: (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Betapa kotornya Wisma Atlet kalau tidak dibersihkan setiap hari. Betapa tidak higienisnya setiap kamar dan ruangan kalau tidak disemprot ketika pasien sudah pulang.

Siapa yang akan melakukan itu semua kalau bukan sosok "pahlawan" satu ini. (Baca selengkapnya)

Profesi "Professional Cuddler", Tanda Generasi Bangsa Krisis Kasih Sayang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline