Permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan Tanah Air belum surut. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih dapat protes sana-sini. Kisruh mengenai Program Organisasi Penggerak (POP) juga tak kalah ramai, membuat Mendikbud RI Nadiem Makarim meminta maaf secara terbuka.
Kompasianer Mochamad Syafei dalam artikelnya menyebut gebrakan Nadiem sejauh ini sudah baik. Soal PJJ? Tak ada yang memprediksi hal ini sebelumnya, bahkan negara maju sekalipun. Tak adil jika ia yang kena "hantam".
Sementara, POP mungkin jadi polemik. Namun ia sudah berupaya meminta maaf dan berusaha menggaet lagi pihak-pihak yang merasa dikecewakan.
Artikel tentang Nadiem di atas merupakan konten terpopuler di Kompasiana kemarin (31/07/2020). Selain itu konten-konten yang tak kalah populer adalah soal Kim Jong Un yang resah karena warganya terpengaruh budaya Korsel lewat drakor, hingga kasus viralnya "fetish kain jarik".
Berikut 5 artikel terpopuler Kompasiana:
Nadiem Orang Baik, Kenapa Kursinya Hendak Kau Rebut?
Ketika Jokowi memilih Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, banyak yang tak menyangka karena tak biasanya pos ini diisi orang di luar organisasi Muhammadiyah. Sebagai "orang luar", Nadiem memiliki kacamata berbeda dalam membangun dunia pendidikan yang sejujurnya sudah dilakukan dengan baik. (Baca selengkapnya)
Menelaah Alasan Kim Jong Un "Perangi" Hyun Bin Cs
Kim Jong Un secara tegas melarang warga negaranya menonton drama Korea yang memang sedang digandrungi juga di Korea Utara. Alasannya, banyak warga yang terbawa pengaruh kebudayaan Korea Selatan, dari hal yang paling sederhana: gaya berbicara! (Baca selengkapnya)
Kerasnya Dunia Magician, Mari Selamatkan Panggung Pak Tarno
Atraksi sulap sebagai hiburan kini sudah jarang mendapat tempat di acara televisi, padahal dulu bahkan beberapa magician punya program sendiri-sendiri. Kemungkinan besar penyebabnya adalah "kanibalisme" di antara pesulap. Bagaimana maksudnya? (Baca selengkapnya)
Mengenal Kasus Viral "Fetish Kain Jarik", Apa Bisa Diobati?
Gangguan fetishism ini merupakan kelainan seksual yang puas dengan mengagumi objek secara berlebihan, termasuk objek mati. Seperti kejadian yang sedang viral belakangan. Ada cara yang bisa "menyembuhkan" kelainan ini, asal dilakukan dengan konsisten dan waktu yang cukup panjang. (Baca selengkapnya)
Mohon Maaf Para Orangtua dan Murid Kami, "Kesulitan" Mengajar Online Pun Kami Alami
Selama ini yang kerap lantang memprotes Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah murid/mahasiswa serta orangtua. Masalahnya, guru/dosen pun mengalami kesulitan serupa. Jadi memang situasi ini tak mengenakkan bagi semua pihak. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H