"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).
Kalimat tersebut rupanya mendapat respons yang beragam dari masyarakat. Ada yang mempertanyakan, bagaimana mungkin bisa berdamai dengan penyakit yang amat merugikan dalam skala global?
Namun seperti yang diutarakan kembali oleh pihak Istana bahwa presiden ingin masyarakat menyesuaikan diri agar tetap produktif dan menjadikan gaya hidup bersih sebagai kebiasaan sehari-hari.
Topik ini muncul di beberapa artikel di Kompasiana, selain ada juga topik soal ABK WNI yang dieksploitasi di kapal laut asing. Berikut 5 artikel populer kemarin:
Jokowi Ajak Rakyat Berdamai dengan Corona, Begini Respons Waras Saya
Istilah berdamai dengan bencana (dalam topik ini corona) bukan sesuatu yang baru dalam dunia respons kebencanaan. Maknanya bahwa ada peristiwa-peristiwa tak terhindarkan dan yang manusia bisa lakukan adalah menyesuaikan kehidupannya dengan kenyataan itu. (Baca selengkapnya)
Kim Jong Un Menghilang, Ini Kata Sumber Intelijen Rusia
Banyak yang menyangsikan sosok yang menghadiri peresmian pabrik pupuk adalah Kim Jong Un asli, setelah sebelumnya memang dirumorkan meninggal. Namun sumber intelijen Rusia meyakini itu memanglah sang Supreme Leader yang selama ini muncul ke publik. (Baca selengkapnya)
Permasalahan ABK Indonesia di Kapal Asing
Kabar yang terlebih dulu tren di Korea Selatan soal eksploitasi anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal milik China, ramai diperbincangan di Tanah Air. Sebenarnya, permasalahan ini bukanlah hal baru melainkan kasus yang sudah terjadi secara berulang! (Baca selengkapnya)
Transformasi Tubuh Adele dan Kemenangan Stigma
Kemunculan Adele dengan penampilan baru yang lebih kurus memang mengundang decak kagum. Namun bukankah ini mempertegas bahwa bentuk tubuh gemuk itu buruk? (Baca selengkapnya)
Beduk Kuno di Kerinci, Suaranya Bukanlah Penanda Waktu Salat dan Berbuka Puasa
Beduk merupakan alat komunikasi kuno yang sudah digunakan jauh sebelum kedatangan agama Islam di Indonesia. Awalnya, ia tidak hanya menjalankan fungsi religius, tetapi juga memiliki fungsi non-religius yang masih bisa dijumpai di wilayah Kerinci, Jambi. (Baca selengkapnya)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI