Dalam waktu sekejap, pandemi Covid-19 bisa mengubah semua sektor, termasuk pendidikan. Guru/dosen dan siswa/mahasiswa terpaksa melangsungkan kegiatan belajar mengajar jarak jauh menggunakan video call atau semacamnya.
Di satu sisi metode ini dianggap merepotkan. Namun di sisi lain, teknologi memang sedemikian canggih sehingga mau tak mau, siap tak siap, dunia pendidikan kita harus mengikuti perkembangan itu. Ya sayangnya belum semua didukung dengan infrastruktur yang baik untuk menuju ke sana.
Selain mengenai hal di atas, ada beberapa topik yang menarik banyak perhatian di Kompasiana, salah satunya tentang irasional dan emosionalnya kita dalam membeli barang atau jasa. Terutama di masa Covid-19 ini.
Berikut 5 artikel populer kemarin yang bisa kamu baca-baca lagi dan komentari.
Transformasi Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19
Tak perlu menyalahkan siapa yang paling bertanggung jawab atas situasi saat ini, intinya semua pihak harus bisa saling bantu dan bekerja sama untuk membiasakan metode pembelajaran modern.
Guru yang bisa, mengajari yang tidak bisa. Guru yang paham memahamkan yang tidak paham. Kesenjangan dan kekurangan di sana sini tentu harus dimaklumi. (selengkapnya)
Kita Memang Pembeli yang Emosional, Covid-19 Membuat Kita Semakin Irasional
Kondisi Pandemi Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini tidak serta merta mengubah pandangan dan perilaku kita dalam melakukan pembelian.
Maksud saya, kalau kita pikir dengan adanya Pandemi Covid-19, seharus bisa mengubah kita semua menjadi berpikir lebih rasional saat berbelanja, tapi kenyataannya tidak. Malah Pandemi Covid-19 membuat kita semua makin emosional, makin tidak rasional dalam berbelanja. (selanjutnya)
Percepat Kapasitas Laboratorium untuk Tes Covid-19 Sebelum Makin Terlambat
China dan Korea Selatan telah membuktikan, dengan kecepatan optimal maka puncak kasus penyebaran Covid-19 telah dapat tercapai dalam 30 hari. Saat ini kedua negara sedang dalam fase penurunan kasus aktif dan kasus baru yang muncul sudah tidak ribuan lagi.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sama sekali tidak siap menghadapi serangan Covid-19, terutama dari sisi ketersediaan layanan kesehatan baik jumlah tempat tidur di rumah sakit dan logistik untuk perlindungan diri bagi petugas kesehatan. (selengkapnya)
Sebuah Ironi, Katanya PSBB, Mengapa Mudik Tak Dilarang?
Keputusan tak melarang mudik itu diputuskan Jokowi, Kamis (02/04/20) dalam rapat terbatas yang khusus membicarakan pengaturan mudik di tengah wabah Covid-19 yang sedang menuju puncak penyebarannya.