Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Penanganan Virus Corona: Dari Media Massa hingga Pemberhentian Sementara Serie-A Italia

Diperbarui: 12 Maret 2020   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang perawat Indonesia melihat melalui jendela kaca dari ruang isolasi untuk pasien yang terinfeksi virus corona, di Rumah Sakit Undata di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, 3 Maret 2020. Rumah sakit di seluruh negeri sedang bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan wabah setelah dua kasus pertama virus corona. (Foto: EPA-EFE/OPAN BUSTAN)

Hingga saat ini Pemerintah telah menyusun protokol bidang kesehatan terkait penanganan virus corona di Indonesia. Protokol itu mengatur alur penanganan Covid-19 secara detail, mulai dari proses deteksi sampai penanganan pasien yang terinfeksi.

Yang terpenting dari itu semua, tentu saja, transparansi dan upaya lebih mengintensifkan supaya masyarakat tidak terlalu panik.

Selain topik mengenai penanganan virus corona, masih ada konten menarik lainnya seperti cara "Ngalah" ala Orang Jawa hingga wabah demam berdarah.

1. Bahaya Paranoid Virus Corona dan Hiperbola Media Sosial

Ilustrasi pencegahan virus corona. (sumber: Christian Kelvin)

Bila bicara statistik, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia, masih berada jauh dibawah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Akan tetapi dengan masifnya arus informasi justru membuat masyarakat jadi parno. (Baca selengkapnya)

2. Saat Serie-A Italia Terhenti Karena Corona, Mungkinkah Indonesia Juga?

Laga Juventus vs Inter yang berlangsung tertutup tanpa suporter | Sumber foto: inter.it

Meski kasus terdampak Corona kian merebak di Tanah Air, otoritas tertinggi sepak bola Indonesia (PSSI) tetap ingin Liga 1 2020 berjalan normal sebagaimana mestinya. Berbeda dengan di Italia yang telah menghentikan liga domestik mereka. Pertanyaannya: kenapa dan ada apa? (Baca selengkapnya)

3. Demam Berdarah di Kampung Kami

Wabah DBD [ilustrasi, shutterstock via kompas.com]

Wabah demam berdarah terjadi hampir tiap tahun. Ribuan terjangkit, puluhan hingga ratusan meninggal. Sayangnya, sebagai contoh saja, ketika musim kampanye pilkada, tiada satupun yang bicara tentang bagaimana penanggulangan demam berdarah dilakukan agar tidak terulangi lagi. (Baca selengkapnya

4. India Perlu Belajar Ngalah ala Orang Jawa

Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS

Jika ada yang mengatakan semestinya India belajar toleransi dari Indonesia, tidak perlu untuk ditertawakan. Karena bangsa ini punya kearifan lokal yang bernama "ngalah". Dalam soal ngalah, justru kita pemenangnya. (Baca selengkapnya)

5. Banyak Petani di Desa Tak Hafal Pancasila, namun Telah Menerapkannya

Dok. Waru.desa.id

Apa benar ada orang Indonesia tidak hafal pancasila? Namun, bagaimana kalau pertanyaan itu di balik: berapa banyak orang yang hafal pancasila tapi tidak menerapkannya? Mana yang lebih penting dan genting? (Baca selengkapnya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline