Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

[Populer dalam Sepekan] Pertama Kali, DPR-RI Diketuai Perempuan | Kisah dari Lapas | Ghibah Makanan Kondangan

Diperbarui: 7 Oktober 2019   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota DPR RI periode 2019 - 2024 fraksi PAN Asman Abnur (kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kiri), Ketua MPR periode 2014-2019 Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua DPR periode 2014-2019 Bambang Soesatyo (kedua kanan), dan Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani (kanan) berfoto bersama usai mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Sebanyak 575 anggota DPR terpilih dan 136 orang anggota DPD terpilih diambil sumpahnya pada pelantikan tersebut. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Dalam sidang paripurna pertama yang dilakukan anggota DPR terpilih 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) mamenetapkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR periode 2019-2024.

Selama menjabat sebagai ketua, Puan Maharani akan didampingi oleh keempat wakil di antaranya Aziz Syamsuddin (Fraksi Golkar), Rachmat Gobel (Fraksi Nasdem), Sufmi Dasco Ahmad (Fraksi Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (Fraksi PKB).

Tidak hanya itu, penetapan Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI, menjadi perempuan pertama yang mengemban jabatan tersebut.

Dalam pidatonya, kutip Kompasianer Leya Cattleya, Puan mengatakan bahwa DPR adalah rumah rakyat. Juga Puan mengharap masyarakat menilai kinerja DPR dengan obyektif dan tidak apriori.

Selain pelantikan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, masih ada artikel terpopuler menarik lainnya seperti cerita tentang lapas perempuan hingga makanan dalam pesta pernikahan yang justru jadi bahan ghibah tetamu.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI Perempuan Pertama

Sejarah Indonesia akan mencatat, tulis Kompasianer Leya Cattleya, bahwa perempuan-perempuan Sukarno merupakan perempuan pemimpin di kancah politik di Indonesia.

Seperti yang kita tahu, sebelumnya Megawati Sukarnoputri menjadi Presiden ke-5 Indonesia menggantikan Gus Dur.

Namun, dalam esai yang coba dijelaskan oleh Kompasianer Leya Cattleya lebih menunjukan bagaimana dinasti politik yang kini sulit dihindari.

"Anak dari keluarga politisi punya kecenderungan untuk jadi politisi," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Semoga Anggota Dewan yang Baru Memahami Ragam Pernikahan dan Implikasinya

Untunglah, lewat Undang-Undang Pernikahan Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan telah mengubah batas usia perempuan dari semula 16 tahun kini menjadi usia 19 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline