Empat dekade setelah Wu Renbao, Sekretaris Komite Partai Komunis, membangun Desa Huaxi pada tahun 1960-an didaulat sebagai desa terkaya sedunia.
Selain itu, warga desa selaku pekerja di perusahaan tersebut menerima imbalan berlimpah.
"Rata-rata pendapatan warga desa mencapai Rp230 juta per tahun," tulis Kompasianer Khrisna Pabichara.
Namun yang menjadi menarik dari segala capaian Desa Huaxi, China adalah setiap orang bekerja tujuh hari seminggu tanpa libur akhir pekan.
Tidak hanya kisah tentang Desa Huaxi, masih ada catatan menarik dari Psikolog Naftalia Kusumawardhani tentang bagaimana kita mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk mendatangi psikolog untuk sekadar konseling atau mencari solusi atas masalah yang terjadi.
Pekan ini juga topik tentang pendatang di Ibu Kota pasca-lebaran menjadi yang terpopuler di Kompasiana. Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana pekan lalu:
1. Mengintip Suasana Desa Terkaya di Kolong Langit
Tidak ada libur bagi pekerja dan warga Desa Huaxi, China. Mereka bekerja 7 hari dalam seminggu. Oleh seorang Wu Renbao, doktrin yang ia gunakan pada setiap pekerja yaitu "demi kebaikan desa yang lebih besar".
Namun, hasil dari sebegitu kerasnya mereka bekerja adalah tidak ada rumah kumuh, gang sempit yang becek, dan tempat sampah penebar bau busuk di seluruh penjuru Huaxi.
Tidak ada rumah kumuh, gang sempit yang becek, dan tempat sampah penebar bau busuk di seluruh penjuru Huaxi. Rumah-rumah berjajar rapi dengan arsitektur seragam. Jalan-jalan beraspal mulus. Tata ruang desa dirancang sedemikian rupa agar nyaman dan aman ditempati.
"Setidaknya, setiap warga menikmati tiga fasilitas berkelas eksekutif," tulis Kompasianer Khrisna Pabichara. (Baca selengkapnya)
2. Soal Pendatang Baru, Anies Perlu Timbang Saran Ini
Seberapapun kejamnya Ibu Kota, bagi Kompasianer Riko Noviantoro tetap menarik untuk para pengundi nasib untuk bertarung ke kota Jakarta.