Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Reka Ulang Sejarah bersama Komunitas Reenactor Malang di ICD 2018

Diperbarui: 4 Agustus 2018   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Reenactor Malang/Kompasiana

Wadah kumpul para komunitas se-Indonesia, Indonesia Community Day (ICD) 2018, kembali digelar Kompasiana untuk kedua kalinya. Sesuai dengan namanya, ICD turut mengundang puluhan komnitas, antara lain Komunitas Reenactor Malang.

Ketua Komunitas Reenactor Malang Eko Irawan mengatakan, di ICD 2018 nanti pihaknya akan memamerkan sejumlah koleksi sejarah seperti seragam pejuang Indonesia, seragam tentara Inggris dan Belanda.

"Kita juga punya dummy senjata yang dibikin dari kayu atau full metal sebagai pendukung alat peraga," katanya saat dihubungi Kompasiana.

Selain itu, Eko mengungkapkan, Komunitas Reenactor Malang akan memperkenalkan museum Reenactor Malang sebelum dikenalkan secara publik pada September mendatang.

"Dibukanya museum ini karena memang kita punya sejarah di sini. Di Bandung ada Lautan Api, di Surabaya ada 10 November, di Yogyakarta ada 1 Maret. Nah di Malang ada ini," ungkapnya.

"Ini sekaligus menjadi metode untuk pembelajaran sejarah dengan cara reka ulang. Ini cara pembelajaran yang baru," imbuhnya.

Reenactor adalah sebutan bagi para penghobby reka ulang sejarah. Kegiatan yang mereka lakukan adalah Historical Reenactment, sebuah proses belajar dengan cara mereka ulang sejarah yang tertulis secara otentik dalam catatan sejarah.

Seperti tertulis dalam situs resminya, Komunitas Reenactor Malang merupakan komunitas yang bergerak untuk mengulas sejarah perjuangan para pahlawan untuk mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) irad serangan penjajah terutama di daerah Malang khususnya, dan seluruh Indonesia pada umumnya.

Selain Komunitas Reenactor Malang, ICD 2018 juga akan dihadiri dari berbagai komunitas lainnya seperti Komunitas Akar Tuli, Komunitas Rajut Malang, Ngalam Community, dan masih banyak lainnya.

Tak hanya komunitas, ICD 2018 juga dibuka untuk umum seperti pelajar, mahasiswa, keluarga, dan masyarakat umum.

Sementara Chief Operating Officer Kompasiana, Nurulloh, mengatakan tujuan menyelenggarakan ICD salah satunya adalah mengakomodasi aksi kreatif komunitas kepada audiens yang lebih luas, sekaligus sebagai ajang pertemuan lintas komunitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline