Seorang oknum wartawan gadungan berinisial SY tertangkap basah melalukan kegiatan peliputan dan mengaku sebagai wartawan portal berita KOMPAS.com pada sebuah acara peluncuran film di Jakarta, Rabu (25/07/2018).
Dian Reinis Kumampung, reporter Kompas.com, saksi kejadian menuturkan, dirinya sedang melakukan liputan di sebuah peluncuran film. Namun, begitu registrasi, nama dan media yang diwakili sudah dicatut orang tak bertanggung jawab.
"Begitu mau registrasi, ternyata perwakilan media saya sudah ada yang isi. Tapi untungnya saya masih boleh masuk," katanya saat dihubungi Kompasiana.
Ia pun berusaha mencari tahu orang yang mencatut nama dan medianya dengan menghubungi nomor yang tertera di meja registrasi.
"Saya catet nomornya, terus saya hubungi. Tapi enggak diangkat, terus di WhatsApp juga nggak ditanggapi," ujar perempuan yang akrab disapa Rere ini. "Tapi begitu saya mengaku dari PR acaranya, baru dia tanggapi.
"Rere mempertanyakan asal usul media dan kartu identitas oknum tersebut yang bertuliskan "Kompasiana Blogger – Pers".
"Saya tanya, dia ada id card dari Kompas.com apa enggak. Katanya enggak ada. Tulisan blogger (di id card) tadinya ditutup pake selotip," ucapnya.
Sebagai platform blog yang mendukung dan memfasilitasi konten reportase warga, Kompasiana tidak membenarkan adanya praktik jurnalisme warga degan cara-cara demikian.
"Sebenarnya kasus seperti ini bukan yang pertama, sebelumnya pernah terjadi juga,” kata Nurulloh, Chief Operating Officer (COO) Kompasiana di Jakarta.
Kompasiana, tambahnya, selalu mengimbau anggotanya atau Kompasianer untuk tidak melakukan praktik jurnalisme warga dengan mengaku sebagai wartawan dari Kompasiana atau media arus utama seperti KOMPAS.com dan harian KOMPAS.
"Kompasiana tidak pernah punya atau mengangkat anggotanya menjadi wartawan, dan kami tidak pernah memberikan kartu identitas untuk kegiatan peliputan,” jelas Nurulloh.