Dinas Pendidikan Kota Blitar, Jawa Timur, berencana mengeluarkan surat edaran tentang pelarangan memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada murid di sekolah. Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak pun memberikan tanggapannya.
Emil berpendapat kebijakan tidak ada PR sebagai upaya mendorong kreativitas dan menghasilkan kreator. Meski ia tidak ingin mengatakan kebijakan itu benar atau salah.
"Saya kira ini bukan kebijakan sepihak, tetapi ini bagian dari implementasi paradigma baru belajar mengajar yang diterapkan di kementerian. Jadi ini eranya ingin mendorong kreativitas, bukan ingin mengajarkan mesin penghafal, mesin penghitung. Tetapi ingin menghasilkan kreator," kata Emil kepada Kompasiana sesaat sebelum keberangkatannya ke Amerika, di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Kamis (19/07/2018).
Emil mengatakan, masyarakat jangan melihat ada atau tidaknya PR, namun lebih kepada apa yang dilakukan anak-anak murid di luar jam sekolah untuk mengembangkan karakternya.
Di sisi lain ia menilai PR juga memiliki nilai positif tersendiri untuk para murid, terutama untuk meningkatkan self discipline.
"Menurut saya jangan sekadar tidak dikasih PR lalu mereka juga tak berbuat apa-apa. Karena PR melatih disiplin juga. Apakah dia di luar kelas mereka mau mengerjakan sesuatu," ungkapnya.
Adapun keberangkatan Emil Dardak ke Amerika dalam rangka mengikuti program Bloomberg Harvard City Leadership Initiative 2018. Emil menjadi satu-satunya wakili Asia yang berhak mengikuti program itu.
Emil Dardak sendiri dijadwalkan akan membuka ICD 2018, pada 5 Agustus mendatang di Taman Krida Budaya, Malang, Jawa Timur.
(ibs)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H