Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Mendag Enggar, Dulu Hobi Demo sekarang Jadi Menteri

Diperbarui: 20 Maret 2018   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

COO Kompasiana Iskandar Zulkarnaen (kiri) bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) dalam acara Perspektif Kompasiana

Kompasiana menggelar sebuah diskusi rutin bertajuk "Perpektif" bersama Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita, di Kementerian Perdagangan, Jakarta (13/3/2018). Di sana, Mendag Enggar berkisah tentang dirinya saat masih menjadi mahasiswa hingga menjadi menteri.

Mendag Enggar mengatakan, selama tujuh tahun mengenyam bangku perguruan tinggi dirinya banyak disibukkan dengan kegiatan demonstrasi. Itu tak lain karena hidupnya lebih sering di jalan.

"Itu khas lah sebagai mahasiswa dulu," katanya.

Bersama rekan seperjuangannya kala itu, Mendag Enggar kerap mendemo partai Golongan Karya (Golkar), yang notabene penguasa di zamannya. Uniknya, Partai Golkar justru punya andil besar dalam perjalanan politik Mendag Enggar.

Bermula dari ucapan mantan bosnya sewaktu masih bekerja di PT Bangun Tjipta Pratama yang menyarankannya masuk Partai Golkar, jika Mendag Enggar ingin mengubah sistem pemerintahan.

"Pak Siswono menyadarkan saya kalau mau mengubah (pemerintahan) harus masuk ke dalam sistem. Dan sistem pada zaman itu hanya satu, Golkar. Dua partai lain adalah bagian dari itu," katanya.

Menariknya, Siswono sendiri adalah salah satu tokoh utama peristiwa rasial pada 10 Mei 1963 di ITB. Bentrokan pada peristiwa terebut terjadi antara mahasiswa non-Tionghoa dengan mahasiswa Tionghoa.

Meski demikian, dikatakan Mendag Enggar, Siswono sangat profesional dan tidak sekali pun pernah bertindak rasis. "Tetapi dia seorang nasionalis tulen dan tidak ada sedikit pun sikap rasisnya. Dia tokoh pengusaha nasional idola saya," ujarnya.

Karenanya, atas saran idolanya itu, menteri yang memfavoritkan nasi jamblang dan empal gentong ini bergabung bersama Partai Golkar sebagai Wakil Bendahara Umum. Semenjak itu, karier politiknya terbilang moncer dengan terpilih sebagai anggota DPR RI tiga periode, 1999-2000 dan 2000-2004 (Partai Golkar), dan pada periode 2014 (Partai Nasdem). Sampai pada Juli 2016 dia diminta untuk menjabat Menteri Perdagangan oleh Presiden Joko Widodo dalam Reshuffle Kabinet Jilid II.

Perspektif Kompasiana

Pasar Tradisional vs Modern

Menerima jabatan sebagai menteri, Mendag Enggar sadar bahwa ada pekerjaan berat yang menantinya. Dugaannya benar, Jokowi langsung memberikan tiga poin utama untuk Kementerian Perdagangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline