Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Tentang Perjuangan Tim Bantuan Pelni ke Asmat dan Wacana Zakat PNS

Diperbarui: 9 Februari 2018   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Kompas.com

Saat ini masyarakat Asmat sedang tertimpa musibah Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan penyakit campak. Mengetahui hal tersebut Tim "Pelni Peduli Asmat" langsung menuju lokasi untuk memberikan bantuan. Namun perjuangan mereka cukup berat, terutama saat menembus ombak di laut Arafuru dan medan darat menuju Asmat.

Selain Perjuangan Pelni Peduli Asmat ke Kota Agats,  artikel pilihan Kompasiana hari ini akan mengangkat soal detik-detik banjir di Jakarta Timur dan sejarah Kesultanan Yogyakarta di Tahun 1990.

Dua artikel terakhir akan membahas soal cara mengetahui wilayah penyebaran kopi dan potongan gaji PNS Muslim untuk Zakat. Berikut, 5 artikel pilihan Kompasiana.

1. Perjuangan Pelni Peduli Asmat ke Kota Agats

Ilustrasi: Kompas.com

Pelni membentuk Tim "Pelni Peduli Asmat" untuk membantu masyarakat Asmat yang terkena musibah Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan penyakit campak. Namun perjuangan mereka cukup berat, terutama saat menembus ombak di laut Arafuru dan medan darat menuju Asmat.

Mereka tidak menduga bahwa Ibu Kota Kabupaten Asmat di Kota Agats tidak seperti kota-kota lain yang berupa tanah daratan luas. Kota Agats ternyata merupakan kota di atas rawa-rawa. Secuil daratan hanya ada di dekat dermaga pelabuhan.

Selengkapnya

2. Semalaman Menanti Banjir di Condet, Jakarta Timur

Banjir di Ujung Jalan Ciliwung, Condet. (Foto: Rachmat Hidayat)

Kawasan Condet, Jakarta Timur, yang relatif lebih aman dari banjir akhirnya terdampak (Selasa, 5 Februari 2018). Menurut Kompasianer Rachmat Hidayat yang merupakan warga Condet, air mulai masuk menggenangi jalan di kawasan pemukiman sekira setelah shalat ashar. Puncak banjir terjadi pada pukul 23.00 WIB, saat semua badan jalan di Jalan Ciliwung/Buluh, yang melingkupi RW 16, Kelurahan Cililitan, terkena limpahan air Ciliwung.

Selengkapnya

3. Ketahui Wilayah Penyebaran Kopi dengan "Coffee Belt"

Ilustrasi: freshpresso.com

Sejak dulu Indonesia dikenal penghasil kopi terbaik. Bahkan Indonesia menempati urutan ke 4 untuk eksportir kopi terbesar di dunia setelah brazil, vietnam dan colombia degan cangkupan produksi sekitar 691 ribu ton biji kopi.

Atas prestasi tersebut Indonesia masuk dalam deretan coffee belt yang pasti menghasilkan biji-biji kopi terbaik dunia. Coffee belt merupakan wilayah yang terlihat sebagai satuan wilayah yang tersusun seperti satu deretan, dimana daerah tersebut memiliki kondisi alam yang dibutuhkan tanaman kopi untuk tumbuh subur

Selengkapnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline