Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Ketika 100 CEO Bertemu dalam Satu Tempat

Diperbarui: 30 November 2017   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo membuka acara Kompas 100 CEO Forum

Jakarta -- Sebuah pesan Whatsapp masuk dalam grup redaksi. Isinya adalah undangan untuk hadir di acara Kompas 100 CEO Forum. Bukan sebagai peserta, melainkan untuk meliput hajat tahunan Harian Kompas ini. Seperti biasa, salah satu tim konten Kompasiana ditugaskan untuk berangkat dan kali ini adalah Yudha Pratomo yang mendapat tugas tersebut.

Mungkin tidak sedikit dari Anda yang baru mendengar kegiatan ini. Sedikit gambaran, Kompas 100 CEO Forum adalah forum diskusi CEO dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100. Ini merupakan acara tahunan Harian Kompas sejak 2008 silam. Di kali ke delapan penyelenggaraan ini, Kompas 100 CEO Forum menghadirkan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Dirut PT BNI, Dirut PT Wijaya Karya, dll. Hadir juga dari jajaran Menteri Kabinet Kerja seperti Sri Mulyani, Ignasius Jonan hingga Gubernur NTB Zainul Majdi dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mengisi sebagai pembicara.

Tahun 2017 ini Kompas 100 CEO Forum dilaksanakan di Raffles Hotel, Kuningan Jakarta Selatan. Dengan mengangkat tema "Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lima Tahun ke Depan" acara ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pidato pembukanya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia harus bersiap menghadapi lima tahun ke depan dengan segala perubahan yang ada. Karena tanpa adanya kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan perubahan pada lima tahun ke depan, perekonomian Indonesia tidak akan berkembang dengan cepat.

Selain itu di depan para pemimpin bisnis, presiden mengatakan, para CEO pasti melihat banyak kemajuan yang telah tercapai di bidang ekonomi.

"Dalam lima tahun ke depan perubahan ekonomi terus terjadi. Termasuk pola konsumsi. Ini yang perlu dipersiapkan," kata Presiden Joko Widodo.

Secara garis besar, pola konsumsi masyarakat memang berubah. Pasalnya dengan konsumsi teknologi yang semakin mengakar di masyarakat, masyarakat kelas menengah yang suka berbelanja barang kini bergeser ke belanja wisata.

"Sekarang di medsos menentukan status bergengsi bukan lagi barang mewah. Yang menentukan status buat orang bergengsi adalah pengalaman, petualangan yang di-upload," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 5,4 persen pada 2018, setelah tahun lalu berhasil direalisasikan mengalami peningkatan sebesar 5,02, sedangkan target tahun ini adalah 5,2 persen. Untuk dapat memenuhi target tersebut, pemerintah terus berupaya memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Maluku, Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kompas CEO Forum (Dokumentasi Kompasiana)

Dalam hal ini, pemerintah tengah berupaya merealisasikan program pembangunan pembangkit listrik dengan target 35.000 megawatt pada 2019. Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk memantapkan angka pertumbuhan ekonomi pada 2018 mendatang adalah dengan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk lebih aktif mendukung ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah agar berdaya saing tinggi. Hal ini dipercaya dapat turut berkontribusi positif bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Acara ini terbagi ke dalam 2 sesi, yakni forum dan konferensi. Sesi forum dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution, Menteri ESDM Republik Indonesia Ignasius Jonan, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang akan memberikan pembahasan pembukaan terkait kebijakan pemerintah pada 2018 di tengah kebutuhan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta terjadinya pemerataan kemakmuran.

Pada sesi konferensi, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Ketua Umum KADIN Indoensia Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. M. Zainul Majdi akan membawakan materi terkait kolaborasi BUMN, sektor swasta, dan pemerintah daerah untuk membangun sektor energi di Indonesia.

(yud)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline