Kompasiana memberikan penghargaan "Lifetime Achievement" kepada salah satu pendiri Kaskus Andrew Darwis pada acara Kompasianival 2017 di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017). Andrew Darwis dipilih karena dianggap menjadi salah satu tokoh yang membuat revolusi digital di Indonesia pada masa awal internet hadir di Indonesia.
COO Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen, menjelaskan bahwa Kompasiana memilih Andrew Darwis karena kiprahnya dalam mendirikan Kaskus memberikan dampak positif untuk para pengguna Internet di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan karakter Kompasiana sebagai media sosial dalam memberikan konten-konten positif.
"Saya berharap dengan terpilihnya Andrew Darwis dapat menjadi inspirasi bagi para bloggerdan netizen. Bukan sekadar menciptakan dan membagikan konten yang baik dan bermanfaat, tapi juga menciptakan produk-produk digital yang membawa kebaikan," terangnya.
Mulanya Kaskus hanyalah sebuah projectkuliah Andrew saat ia masih menimba ilmu di Amerika Serikat. Pada November 1999, dosennya memberikan tugas untuk membuat sebuah situs web pribadi. Saat itu kontributor Kaskus adalah teman-teman sekelasnya dengan konten pengalaman pribadi. Seiring berjalannya waktu, Andrew akhirnya mengubah format situs web pribadi ke situs web komunitas karena melihat peluang E-commerce sedang laris di Indonesia.
Jatuh bangun pun sudah dirasakan Andrew saat mengelola Kaskus. Apalagi Indonesia sendiri mulai melek internet baru pada tahun 2000an. Tantangan ini tentu saja menjadi poin tersendiri dalam melihat peran seorang Andrew Darwis saat berjuang memperkenalkan Kaskus pada masyarakat Indonesia.
Tantangan lainnya adalah ketika disahkannya UU ITE. Kala itu, Kaskus memang cukup dikenal sebagai tempat bertukar informasi vulgar lewat forum BB17 (buka-bukaan 17), namun hal ini tidak berlangsung lama. Dengan disahkannya UU ini, Kaskus tidak bisa lagi menampung informasi-informasi vulgar tersebut dan kemudian Andrew bersama tim kaskus sepakat untuk berubah dan menampilkan kelebihan lain dari kaskus sebagai situs yang bermanfaat.
Singkat cerita, ketika pengguna Kaskus semakin banyak akhirnya ia meneruskan eksistensi Kaskus yang tidak sekadar tugas kuliah. Ia mendatangi setiap klien potensial untuk mengenalkan positioning Kaskus. Semakin besar, Kaskus akhirnya mampu membuktikan sebagai situs komunitas terbesar di Indonesia. Mereka juga tak jarang meraih penghargaan di bidang teknologi dan kewirausahaan.
(LBT/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H