Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Dari Memanusiakan Dokter hingga Kesehatan para Pengkritik di Media Sosial

Diperbarui: 18 Oktober 2017   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Syed Balkhi

Profesi dokter adalah salah satu yang diidamkan banyak orang. Mereka menganggap dengan menjadi dokter maka masa depan dan kehidupan jadi lebih terjamin. "Banyak uang", tidak bisa dipungkiri stereotip inilah yang melekat dalam benak banyak orang jika bicara soal profesi dokter. Tapi di balik semua itu, dokter memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Dengan tanggungjawab yang besar inilah beban kerja pun semakin berat dan tidak jarang dokter-dokter kehilangan nyawa karena beban kerja yang diemban terlalu berat. 

Ulasan tentang "memanusiakan dokter" ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu ada pula ulasan tentang kesehatan orang yang sering mengritik di media sosial dan juga tentang pelantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Semuanya terangkum dalam artikel pilihan hari ini. 

1. Pilpres Kirgiztan, Prosesi Pemilihan Presiden Paling Ramai se-Dunia

foto: asia.nikkei.com

Pemilihan presiden di setiap negara memang berbeda-beda. Untuk di negara Kirgizstan ternyata cukup seru dan ramai. Kompasianer T.H. Salengke menceritakan secara langsung proses pemilunya dari Kirgizstan.

Pemilu yang berlangsung cukup sengit ini nyatanya dimenangkan oleh Sooronbai Jeenbekov, mantan Perdana Menteri Kirgiztan dalam satu putaran saja, karena telah berhasil mendulang suara lebih 50 persen dari sekitar 3 juta calon pemilih.

Kirgizstan memiliki kandidat presiden paling banyak di dunia. Terdapat 11 nama para kandidat yang berlaga memperebutkan kursi nomor satu di negara itu. Siapa saja nama-namanya?

Selengkapnya

2. "Sudden Death" pada Dokter Spesialis Muda, Saatnya Memanusiakan Dokter

Ilustrasi. freepik.com

Sudah sering kita temui peristiwa dokter spesialis muda yang meninggal ketiga sedang bertugas jaga di Indonesia. Sebetulnya, apa yang salah dengan pendidikan dokter spesialis?

Profesi dokter spesialis yang diidamkan oleh seluruh mahasiswa kedokteran memang harus ditempuh dengan penuh pengorbanan dan perjuangan. Dari mendedikasikan waktu dan tenaga, hingga finansial karena sekolah dokter spesialis tidak murah. Belum lagi setelah selesai sekolah, tak jarang berlomba-lomba untuk mencapai level kemapanan dalam hidup.

Selain itu, sebenarnya apalagi yang salah dalam sekolah dokter spesialis?

Selengkapnya

3. Sering Ikut Wawancara Kerja, Membuat Anda Lebih Matang

Ilustrasi. parade.com

Interview atau wawancara kerja merupakan salah satu ujian singkat untuk para pelamar kerja. Ketika mengikuti interview, tentu kita akan dihujani bermacam-macam pertanyaan. Inilah mengapa sebetulnya interview harus dipersiapkan secara matang agar tidak "salah jawab".
Proses interview yang panjang belum tentu akan menghasilkan kabar baik, bahkan tak jarang akan sering menemukan kegagalan. Di saat inilah kita harus melakukan introspeksi diri. Karena jika tidak diterima kerja, bukan berarti kemampuan kita diragukan. Sejatinya kegagalan akan membuat diri kita makin dewasa dalam berpikir.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline