Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Jangan Pernah Menyerah pada Kuota Internet Terkecil

Diperbarui: 30 Agustus 2017   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TechCabal.com

Jika memang sudah niat untuk memproduksi materi dan mem-posting konten berkualitas, tantangan apapun rasanya tak akan menjadi penghalang. Seperti salah satu kisah yang dimiliki oleh Kompasianer di bawah ini, pembelian paket kuota internet yang terbatas pun tak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus posting tulisan bermanfaat.

Selain artikel headline ini, terdapat artikel lain mengenai cara memilih travel umroh yang tepat, anak-anak yang harus ditanamkan cita-cita agar mereka bisa "terarah", sampai berwisata bunga di Taman Begonia. Berikut lima headline pilihan Kompasiana.

1. Berharap dari Kuota Internet Terkecil

Ilustrasi. Shutterstock

Menulis di Kompasiana memang bisa kapan saja dan di mana saja. Asal tersambung pada koneksi internet, menulis online pun sangat mudah dan dalam waktu sekian detik bisa langsung ter-publish di dunia maya. Hanya dalam genggaman jari, kita bisa berselancar di internet dengan cepatnya.

Namun, selain koneksi internet, hal penting lainnya adalah tentu kuota internet. Salah satu penulis Kompasiana, Blasius Mengkaka, tekun mengunggah materi yang telah dia siapkan untuk di-posting ke Kompasiana. Walaupun terbatas dengan kuota, namun semangat untuk menyebarkan konten berkualitas tak akan pernah surut.

Selengkapnya

2. Kenapa Anak Anda Harus Memiliki Cita-cita?

washington.edu ---repro

Anak-anak memiliki respon yang berbeda-beda jika ditanyakan mengenai apa cita-cita mereka. Tergantung dari kelompok umur serta kelompok sosialnya.

Jika impian dan cita-cita ditanyakan dari golongan kelompok middle to low, mereka dengan lancar menjawabnya. Bahkan mereka memiliki misi ketika ditanyakan apa cita-cita mereka. Ini tergantung latar belakang keluarga seperti apa yang ditempati oleh mereka.

Berbeda dengan kelompok anak-anak middle to up, mereka tidak mampu menyebutkan apa cita-cita mereka. Mereka tidak mengetahui apa yang mereka inginkan. Karena dari segi kemampuan ekonomi mereka tergolong berlebih, ternyata hidupnya sudah "dirancang" orang tuanya.

Selengkapnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline