Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Saber Pungli Tidak Otomatis Menghilangkan Pungli

Diperbarui: 21 Juli 2017   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Kompas.com

Presiden Jokowi telah membuat Saber pungli untuk memberantas praktik pungli di berbagai bidang. Nyatanya praktik ini masih terjadi di Bekasi ketika salah seorang warga ingin membuat SIM.

Artikel ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada ulasan soal menyusutnya pengunjung di sejumlah mall karena fungsinya digantikan oleh tempat lain.

Berikut adalah artikel pilihan kompasiana hari ini.

1. Yakin Sudah Tidak Ada Calo saat Buat SIM?!

Ilustrasi. IDN Times

Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan kartu wajib bagi pengendara. Namun dalam praktik mendapatkan kartu tersebut, banyak terjadi kecurangan salah satunya dengan melakukan praktik pungli.

Seperti yang diceritakan oleh Kompasianer bernama  Joe De Forester, Karena kepo ia mencoba menghubungi jasa pembuatan SIM. Mereka menawarkan dua pilihan, pertama datang ke Polres terdekat untuk ikuti prosedur jalur resmi jika gagal, nomor registrasi atau resi dikasih ke biro jasa, bea cetak SIM A Rp 750.000 dan SIM C Rp 700.000. Cara kedua ketemu di rukan biro jasa atau Polres bawa E-KTP dan copy, daftar dan diterima, terus photo dan test teori pura-pura, bea SIM A Rp 950.000 dan SIM C Rp 900.000.

Demi mengajarkan anaknya untuk hidup tanpa menyalahi aturan, ia mendatangi Satpas Polres Bekasi guna membuat SIM. Namun ketika tiba di tempat parkir, seorang pria menghampirinya dan menawarkan jasa pembuatan SIM dengan cepat dan tanpa test.

Fasilitas ujian praktik di Satpas Polres Bekasi buruk, seperti marka zig-zig, marka angka delapan serta putar baliknya tidak jelas dan tanpa mengunakan cat. Kemudian ukuran panjang dan lebar yang sangat sempit menjadikan peserta gagal karena menyengol balok kayu yang dibuat begitu rapat dan mudah terjatuh.

Selengkapnya.

2. Mall atau Plaza Mulai Ditinggal Pengunjung, Salah Siapa?

Ilustrasi. Kompas.com

Akhir-akhir ini mall atau plaza mulai kehilangan pengunjung. Semua ini terjadi lantaran menjamurnya kedai kopi atau tempat kuliner yang menyediakan tempat 'nongkrong' yang sedang marak di Jakarta.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline