Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Jelang Ramadhan, Toilet Stasiun Tanah Abang Masih Tidak Layak Pakai

Diperbarui: 17 Mei 2017   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Tanah Abang. Kompas.com

Jelang Ramadhan seperti ini pengunjung tempat angkutan umum seperti stasiun dan terminal akan semakin membludak, oleh karena itu fasilitas umum di tempat-tempat ini pun perlu diperhatikan.

Namun ternyata di Stasiun Tanah Abang, fasilitas toilet di sana masih memprihatinkan. Seorang Kompasianer menuliskan reportasenya beberapa waktu lalu.

Reportase ini merupakan salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada juga artikel tentang jumlah sepeda di Belanda yang teryata lebih banyak dari jumlah penduduk di negeri itu.

Berikut ini adalah artikel pilihan Kompasiana selengkapnya.

1. Jelang Ramadhan, Toilet Stasiun Tanah Abang Tidak Layak Pakai

Dokumentasi Kompasianer Art.

Fasilitas toilet stasiun Tanah Abang hingga saat ini masih tidak nyaman digunakan. Meski telah mendekati bulan Ramadhan, toilet ini masih sangat kotor. Menurut Kompasianer yang menulis laporan ini, toilet yang berukuran kecil itu tidak layak untuk digunakan para penumpang meski sekadar untuk mencuci muka atau buang air kecil.

Dari pantauan penulis, tampak beberapa orang yang mencoba membuka keran wastafel tetapi airnya tidak mengalir. Kemudian kondisi lantai pun memprihatinkan, becek dan kotor di mana-mana. Hanya ada satu petugas di sana sehingga kemungkinan besar hal ini terjadi karena kurangnya jumlah petugas pembersih toilet ini.

Laporan dan ulasan selengkapnya toilet kotor ini bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.

2. Banyak Baca atau Banyak Mikir?

Ilustrasi. The reader.

Hidup di zaman serba canggih seperti saat ini membuat kita lebih mudah dan cepat mendapatkan sumber literasi. Namun begitu klise ketika orang menggalakkan untuk membaca buku, di sisi lain orang-orang hanya bisa menjelaskan isi buku tanpa menuangkan pendapat atau pemikirannya. Inilah perbedaan antara orang yang banyak membaca dan banyak berpikir.

Dengan kata lain, untuk memperoleh suatu pengetahuan, tak lain daya rasa dan daya pikir kita juga mau tak mau harus digunakan. Dari hal itulah tak lagi heran kenapa ada orang-orang sekolahan yang tidak bisa berargumentasi dan hanya mengatakan apa yang diketahuinya dari buku.

Selengkapnya 

3. Diterima di PTN Karena "Hoki?"

Ilustrasi. AyoBandung

Ada sekitar lebih dari 700 ribu siswa yang mengikuti SBMPTN, namun dari keseluruhan hanya tersedia sekitar 128 ribu kursi di PTN yang diperebutkan. Angka ini membuat tingkat persaingan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri semakin berat, bahkan hanya mengandalka kemampuan otak pun tidak cukup untuk mendapat satu tempat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline