Ajang temu komunitas terbesar se-Indonesia, Indonesia Community Day (ICD) 2017 telah sukses digelar. Mengusung tema “Inspiraksi”, acara diisi dengan rangkaian workshop, talkshow, hingga sharing session oleh narasumber dan penggiat komunitas yang diharapkan bisa memberikan inspirasi dan menggerakkan aksi positif bagi seluruh pengunjung yang hadir di Plaza Pasar Ngasem Yogya.
Sebagai platform blog terbesar sekaligus medium interaksi komunitas, Kompasiana sangat mengapresiasi keberadaan komunitas-komunitas di seluruh Indonesia yang berperan penting dalam berbagi aksi dan inspirasi positif bersama. Begitu juga dengan kota Yogyakarta yang dipilih sebagai kota pertama pelaksanaan ICD karena Yogya merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan komunitas yang cukup aktif dan beragam.
Sebanyak 27 komunitas turut hadir meramaikan booth-booth di ICD 2017. Setiap komunitas “unjuk gigi” memperlihatkan eksistensi komunitas masing-masing. Sebut saja, komunitas Masyarakat Digital Jogja (Masdjo), Sanggar Seni RnB, Sioux Ular Indonesia, Kampoeng Hompimpa, Komunitas Roemah Toea, dan beberapa komunitas lainnya. Serta tentu saja komunitas Kompasiana itu sendiri seperti Kompasianer Pecinta Kuliner (KPK), Ladiesiana, Fiksiana, Bolang, Koplak Yo Band, Rumpies The Club, Kompal, hingga K-Jog.
Tak hanya sebagai wadah interaksi dan komunikasi bagi komunitas, ICD juga memberikan apresiasi penghargaan ICD Awards kepada dua komunitas yang konsisten menyebarkan aksi positif dan menginspirasi melalui kegiatan maupun aksi-aksinya. Ada 2 komunitas yang mendapat penghargaan sebagai “Best Kompasiana Community” dan “Best Community Movement”. Penasaran siapa saja komunitasnya?
Penghargaan kategori “Best Kompasiana Community” diberikan kepada Kompasiana Blogger Malang (BOLANG). Sebagai komunitas regional Kompasiana, BOLANG terbilang sangat konsisten dalam melakukan kegiatan rutin seperti kopdar, jalan-jalan ke destinasi wisata di Malang dan sekitarnya yang kemudian dituangkan dalam artikel-artikel oleh anggota BOLANG di Kompasiana. Tak hanya itu saja, komunitas BOLANG aktif turun tangan berbagi dengan sesama melalui aksi sosial kemanusiaan.
BOLANG saat memaparkan materi yang dibawakan di ICD 2017. Kompasiana/Annisa Gilang
Kecintaan menulis dari teman-teman BOLANG juga ditularkan kepada generasi muda di sekitar mereka melalui kegiatan sharing penulisan. BOLANG juga sudah menelurkan karya buku “Bolang Berbagi” yang berisi kumpulan tulisan anggota BOLANG tentang berbagai kegiatan yang dilakukan, sebagai bentuk nyata dari filosofi sederhana “Dolan tapi ora dolanan” yang diusung mereka.Sementara itu, untuk apresiasi ICD Awards kategori “Best Community Movement” diberikan kepada Ketjilbergerak. Kenapa? Karena komunitas ini dengan konsisten menggunakan beragam medium seni dalam menyuarakan kampanye-kampanye positif atau sebagai bentuk keprihatinan sosial dalam bentuk yang lebih santai.
Ketjilbergerak tengah memberikan materi di ICD 2017. Kompasiana/Annisa Gilang
Melalui kampanye terbaru bertajuk “Yogya Mbhinneka”, ketjilbergerak ingin mengajak generasi muda untuk bisa memahami secara luas makna keberagaman tanpa terkota-kotak. Sekaligus membahasakan kembali makna keberagaman itu sendiri sebagai pemahaman diri atau laku hidup dan budaya bersama. Setiap kampanye yang dibuat pun digarap dengan berbagai gaya seni sekaligus, misalnya seni rupa, seni musik, dan lainnya.Konsistensi konten dan aksi positif dari BOLANG dan ketjilbergerak inilah yang menjadi alasan kedua komunitas tersebut layak diapresiasi sebagai “Best Kompasiana Community” dan “Best Community Movement” dalam ICD 2017. Selamat kepada para komunitas!
Mari terus berkarya menciptakan konten dan aksi positif bersama supaya bermanfaat meluas lagi!
(GIL/yud)