Jakarta - Pidato pembukaan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompasianival 2016 akhir tahun lalu baru-baru ini dinobatkan sebagai Best Foreign Minister Speech of the Year di tahun 2017 oleh lembaga riset internasional Diplomacy.Live.
Dalam pidato ini, Menlu Retno menekankan tentang peranan diplomasi di era digital sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di sebuah negara. Dan diplomat pun harus bekerja jauh lebih keras untuk bisa dengan cepat beradaptasi di era penyebaran informasi yang serba cepat saat ini.
Kala itu, Menlu Retno juga menegaskan bahwa pemanfaatan media sosial harus dimaksimalkan oleh para diplomat. Dengan penyebaran informasi yang sangat cepat saat ini, bisa dijadikan keuntungan untuk menyebarkan informasi dengan cepat dan mudah. Namun Menlu Retno tetap menegaskan bahwa validasi informasi tetap selalu menjadi yang terpenting.
"Kepercayaan masyarakat bisa berkurang jika informasi yang disampaikan oleh pemerintah tidak valid. Kita tidak bisa bersembunyi dari era ini. Dan inilah mengapa sikap kejujuran menjadi sangat penting ketika kita memberikan informasi pada masyarakat tentang apa yang tengah terjadi," ujar Retno Marsudi kala itu.
Diplomacy.Live sendiri adalah sebuah lembaga riset non pemerintah yang mengagas The State of Digital Diplomacy (SODD) yang mengeluarkan daftar peringkat bagi pelaku diplomasi internasional. Pada SODD16 inilah Retno Marsudi mendapat peringkat pertama pidato terbaik 2016.
The State of Digital Diplomacy (SODD) sendiri adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk merangkum kegiatan-kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh seluruh negara di dunia setiap tahunnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir menjadi keynote speaker pada Kompasianival 2016 lalu, di Gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (8/10/2016). Ketika itu Retno berbicara tentang "Berbagi Nasionalisme" sesuai dengan tema "Berbagi" yang digunakan Kompasianival 2016.
Retno Marsudi sendiri bukan nama baru di Kementerian Luar Negeri Indonesia. Sejak 1997-2001, Retno menjabat Sekretaris 1 bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belanda. Pada 2005, Retno kemudian diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Kemudian pada 2012, Retno menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda.
Informasi lebih lengkap bisa Anda akses melalui tautan berikut ini.
(yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H