Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Masyarakat Kota Lebih Mudah Depresi, Benarkah Demikian?

Diperbarui: 12 April 2017   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. 123RF.com

Kehidupan masyarakat di kota dengan segala permasalahannya seperti kemacetan, kebersihan dan masalah kriminal selalu dianggap pemicu depresi yang signifikan bagi mereka yang tinggal di sana. Tapi benarkah demikian? Ternyata tidak sepenuhnya benar.

Artikel tentang bagaimana depresinya masyarakat yang tinggal di kota menjadi salah satu artikel yang mewarnai headline Kompasiana. Selain itu ada juga artikel tentang kopi unik yang terbuat dari jengkol. Inilah headline pilihan Kompasiana hari ini.

1. Benarkah Masyarakat Kota Lebih Rentan Depresi?

Ilustrasi. Exelence Familiy.

Tinggal di kota besar selalu dikaitkan dengan kehidupan yang membosankan dengan rutinitas dan bisa menyebabkan depresi. Namun ternyata Indonesia sendiri belum memiliki laporan spesifik tentang sebaran depresi antara masyarakat kota dan desa.

Namun menurut penulis artikel ini yang juga seorang psikiater, masyarakat di kota cenderung mengalami perasaan kosong sehingga tidak mampu menikmati fasilitas hiburan yang sedemikian banyaknya.

Ada sebuah kasus di mana pasien si penulis mengatakan bahwa ia seringkali tiba-tiba merasakan perasaaan yang kosong, seperti sebuah kejenuhan dan kehampaan. Ternyata ini adalah ciri dari depresi terselubung.

Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini. Selengkapnya  

2. Foto Bersama Mayat dan Hidup dalam Kematian

Foto aparat bersama mayat. Kumparan.com

Sebuah foto menjadi viral di media sosial. Dalam foto tersebut terlihat anggota kepolisian yang berfoto bersama lima mayat begal yang ditembak mati saat akan diringkus. Foto ini tentu mendapat berbagai tanggapan. Ada yang pro dan kontra dengan foto ini.

Tapi menurut penulis artikel ini, foto tersebut memang tidak manusiawi. Berpose gagah di antara para mayat mengandung pula sifat lemah. Lemah manusiawi, lemah empati, lemah kesadaran, dll.

Kita tidak bisa membangun kesadaran bahwa hidup adalah garis linier yang secara tegas memisahkan kiri dan kanan. Pada kadar dan konteks kesadaran tertentu kita memiliki kemungkinan potensi untuk berbuat jahat yang menghinakan martabat kemanusiaan, namun juga mengandung kemungkinan tampil bagai seorang pahlawan kemanusiaan.

Selengkapnya 

3. Sensasi Jengkol, dari Tongseng hingga Kopi Jengkol

Jengkol. Grid.co.id

Jika Anda adalah pecinta jengkol, maka Anda harus mengunjungi tempat makan yang satu ini. Adalah "Republik Jengkol" di mana Anda bisa menikmati berbagai sajian yang terbuat dari bahan dasar makan berbau ini. Resto yang terletak di Jakarta Timur ini sangat unik karena sangat jarang warung makanan yang memposisikan jengkol sebagai bahan utama.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline