Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Kontoversi Pembangunan Pabrik Semen hingga Masalah Pasha "Ungu" dan Messi

Diperbarui: 1 April 2017   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Indonesia seakan sedang dilanda kecanduan pembangunan pabrik semen padahal sudah melampaui kebutuhan dalam negeri dan banyak pabrik semen merugi. Bukan itu saja, dampaknya terhadap lingkungan amat berbahaya seperti yang terjadi di Tiongkok.

Bukan hanya masalah pabrik semen, kali ini kami menyuguhkan beberapa artikel headline pilihan Kompasiana seperti kontroversi yang dilakukan oleh Pasha "Ungu" yang menggelar konser di Singapura. inilah lima artikel pilihan Kompasiana hari ini. 

1. Aneh, Sudah Kelebihan Suplai, Kenapa Pabrik Semen Terus Dibangun?

Petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen. Harian Kompas

Pembangunan Infrastruktur di Indonesia memang sedang di genjot oleh pemerintahan Jokowi, sehingga negara membutuhkan ketersediaan semen. Kompasianer bernama Ilyani Sudardjat keheranan setelah melihat tayangan wawancara salah satu media televisi swasta di Indonesia dengan Dirut PT. Semen Indonesia. Pada wawancara tersebut, terungkap bahwa produksi semen di Indonesia mencapai 90 juta ton, sementara kebutuhannya hanya 60 juta ton.

Hampir semua pabrik semen merugi karena permintaan yang menurun sebesar 30%, hanya PT. Semen Indonesia yang mampu meraih untung sebesar 1,4%. Fenomena ini tak diindahkan oleh pemerintah, kini ada sekitar 10 pabrik semen yang akan di bangun di atas tanah Ibu Pertiwi. Pembangunan tersebut sering mendapat protes keras dari petani. Pembangunan pabrik dikhawatirkan merusak ekosistem dan mengancam produksi pertanian mereka. Seharusnya pemerintah belajar dari Negeri Tiongkok, pasalnya pembangunan pabrik semen di sana mengganggu kesehatan.

Kerugian lingkungan dan kesehatan Negeri Tirai Bambu itu berkisar Rp 400an triliun pertahun. Akhirnya pemerintah Tiongkok membangun pabrik semen di negara lain semisal Tajikistan. Lalu bagaimana kelanjutan pembangunan pabrik-pabrik semen di Indonesia? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini

(Selengkapnya)

2. Apakah Pasha Ungu Melanggar Aturan?

KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG

Pentolan Grup Band Ungu sekaligus Wakil Wali Kota Palu Pasha "Ungu" membuat geger masyarakat. Pria bernama lengkap Sigit Purnomo Said ini menggelar konser di Singapura pada 25 Februari 2017 malam. Masalahnya, Wakil Wali Kota Palu itu melakukan perjalanan ke Singapura tanpa izin Menteri Dalam Negeri.

Hal ini Merujuk pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 76 ayat (1) huruf i tentang izin perjalanan ke luar negeri. Namun ada lagi rujukan dari Mendagri yaitu Keputusan Mendagri Nomor 116 Tahun 2003 tentang pemberian izin ke luar negeri dengan alasan penting bagi pejabat negara.

Ada dua turunan dari keputusan ini, pertama keadaan untuk tidak melaksanakan tugas kedinasan karena ke luar negeri yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dalam jangka waktu tertentu dan alasan ke dua adalah alasan untuk melaksanakan kewajiban agama, berobat dan keperluan keluarga lainnya. Lalu apakah Pasha bersalah? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline