Ternyata kecaman yang diberikan oleh masyarakat terhadap seorang publik figur memiliki alasan tersendiri. Seorang peneliti telah melakukan penelitian soal penghinaan dan permintaan maaf. Lalu ada juga artikel soal sejarah rempah dan kebijakan barang elektronik masuk kabin pesawat.
Berikut adalah lima artikel headline pilihan hari ini.
1. Penyebab Uus, Ernest, dan Inul Kena Boikot
Setelah komika bernama Uus dan Ernes Prakasa, kini pedangdut bernama Inul Daratista diboikot berkat askinya di media sosial Instagram yang dianggap menghina ulama. Pemilik goyang ngebor ini mendapat tanggapan sedemikian besar lantaran statusnya sebagai seorang pesohor negeri.
Setiap yang dikatakan oleh para pesohor akan diingat dalam pikiran bawah sadar para fansnya. Sementara dalam pikiran bawah sadar terdapat sebuah nilai yang dipegang teguh oleh seseorang. Jika perkataan seorang yang menyandang predikat semacam Inul melanggar value,dengan cepat pikiran bawah sadar akan meresponnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Doktor David R. Hawkins, seseorang yang melakukan penghinaan memiliki energi rendah yaitu 10 pangkat 175. Namun, seseorang yang marah karena di hina memiliki energi lebih kecil yaitu 10 pangkat 150. Selanjutnya, untuk orang dengan rasa bersalah setelah melakukan penghinaan memiliki energi cukup kecil yakni 10 pangkat 30.
Sehingga tak usah heran jika orang yang melakukan hinaan disusul dengan rasa bersalah, tidak akan bertenaga bahkan seketika masa depannya suram. Lalu bagaimana dengan pedangdut asal Kota Pasuruan ini? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
2. Rempah, Harta Karun Nusantara yang Diincar Bangsa Eropa
Sejarah mengenai perjalanan Bangsa Eropa ke Nusantara terpampang jelas di Museum Bahari, Jakarta utara. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mendapatkan rempah-rempah di tanah yang kini menjadi wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indoensia.
Bahkan dalam Alkitab ada cerita mengenai kemenyan yang terkenal dengan wanginya yang khas. Kemenyan banyak ditemukan di Sumatera Utara khususnya daerah Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah. Bukan hanya kemenyan yang menjadi incaran, Pala (Myristica fragrans), Cengkeh (Syzygium aromaticum), Cendana (Santalum album).