Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Buku Pendidikan Seks Bukanlah Buku Porno

Diperbarui: 4 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. Thinkstock

Beberapa waktu lalu ramai dibicarakan oleh netizen sebuah buku yang dianggap tidak layak dipublikasikan. Buku tersebut berisikian konten tentang pendidikan seks usia dini, namun buku tersebut dianggap tidak pantas untuk diedarkan di masyarakat karena dinilain adanya unsur pornografi.  

Tidak ada buku pendidikan seks yang porno. Artikel ulasan Kompasianer ini sangat layak untuk dibaca sebagai referensi. Artikel ini pun menghiasi headline Kompasiana bersama beberapa artikel lainnya seperti tentang makna simbolis kaca di Lawang Sewu dan ulasan tentang Ujian Nasional.

Berikut ini adalah headline pilihan hari ini.

1. Tidak Ada Buku Pendidikan Seks yang Porno

Ilustrasi. Dokumentasi Kompasianer Robbi Gandamana

Dari zaman Neolitikum sampai Millenium, negeri ini belum punya konsep yang pas bagaimana baiknya konten buku pendidikan seks untuk anak. Dulu, ada buku berjudul 'Aku Berani Tidur Sendiri' yang diluncurkan sebagai buku pendidikan seks tapi kandas di tengah jalan.

Buku ini dianggap seolah-olah porno karena dibaca sepenggal. Penggalan tadi kemudian menjadi viral di media sosial dan gegerlah dunia pengetahuan.

Buku pendidikan seks beda dengan majalah porno. Namanya juga pendidikan seks, yang dibahas pastilah seputar kelamin, perilaku seksual, pengendalian diri dan risiko dari perilaku seksual yang menyimpang.

Selengkapnya

2. Ketika Gamelan Menyapa Arab Saudi

Antusiasme warga Arab memainkan gamelan. @sonobudoyo

Dalam sejarahnya, musik bahkan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Arab Saudi.

Pada tanggal 16 sampai dengan 20 Januari 2017 lalu, Tim Wayang Kulit Durasi Singkat Museum Sonobudoyo hadir di King Abdullah University of Science and Tehnology (KAUST), Jeddah, Saudi Arabia. Pertunjukan wayang kulit dengan lakon Penculikan Dewi Sintha, Hanoman Duta dan Matinya Rahwana dan Kumbakarna dari cerita Epos Ramayana ini ditampilkan di acara Winter Enrichment Program (WEP) Final Gala 2017.

Penampilan Tim Wayang Kulit Durasi Singkat Museum Sonobudoyo di Jeddah ini diharapkan akan membuka jalan bagi kehadiran pertunjukan wayang dan gamelan di kota-kota lain di Arab Saudi nantinya.

Meskipun gamelan belum dimainkan di tempat terbuka seperti gedung pertunjukan kota atau pusat perbelanjaan, namun ada harapan bahwa masyarakat Arab Saudi akan lebih mengenal gamelan ke depannya. Alat musik bersuara indah yang hanya bisa dimainkan dengan keharmonisan seluruh pengrawitnya ini adalah warisan budaya Indonesia yang mempesona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline