Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Punya Blog Sendiri, Haruskah Kontennya Orisinal?

Diperbarui: 30 Januari 2017   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Syed Balkhi

Layaknya virus, kepemilikan sebuah blog kini semakin menjalar di antara netizen. Blog adalah platform yang mewadahi catatan yang dibuat penulis dengan tujuan tertentu. Para pemilik blog tentu ingin blog miliknya dikunjungi banyak pembaca. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah orisinalitas agar menarik minat pembaca.

Pembahasan menarik tentang orisinalitas blog ini merupakan salah satu headline pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu, Anda ada juga artikel tentang cerita legenda air terjun Coban Rondo juga tentang Australia Open 2017 yang disinyalir menjadi ajang kebangkitan para jagoan tenis tua.

Semua artikel tersebut bisa Anda baca dalam headline pilihan Kompasiana berikut ini.

1. Membuahi Orisinalitas Blog

Ilustrasi. the blog starter

Blog kini semakin menjangkit pengguna internet masa kini. Sebut saja blog ini merupakan versi mini buku yang mempunyai jangkauan publikasi lebih luas sehingga memberikan wadah bagi siapa saja yang memiliki akses internet untuk membuat blog.

Sayangnya, maraknya blogger dan tulisannya seringkali tidak diimbangi dengan kualitas keorisinalitasnya. Dengan mencatut isi tanpa sumber, sama halnya seperti berbicara melalui “mulut” orang lain. Orisinalitas itu penting. Mengapa penting jika dilihat pada perannya?

Pertama, tentu akan menjadi identitas dan kebanggaan tersendiri bagi blogger jika tulisan blog-nya orisinal. Identitas tertentu akan melekat pada tulisan yang orisinal. Kedua, tulisan blog yang orisinal dapat menambah pengetahuan yang baru bagi netizen. Ketiga, memberantas praktik budaya negatif seperti plagiat, mencuri ide, kemudian dengan sembrono mengcopy-paste pada tulisan blog lainnya.

Apapun itu realitasnya blog memang sudah terlanjur banyak “diludahi” oleh perbuatan copy-paste, ‘plagiat’ oleh oknum-oknum yang tidak sadar betapa pentingnya menghargai buah dari orisinalitas.

Selengkapnya

2. Mending Punya Teman Penurut atau Teman yang Banyak Ngomong?

Ilustrasi. Cartoon Network

Tentu kita memiliki banyak teman dengan karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang penurut, mengikuti omongan kita. Namun ada juga yang selalu berbeda pendapat sehingga menjadi lawan debat. Nah, sebenarnya lebih baik tipe teman seperti apa yang harus kita pelihara hubungan baiknya?

Jawaban yang paling ideal pasti adalah medium, tidak terlalu nurut dan juga tidak terlalu banyak membantah. Namun penulis artikel ini menegaskan bahwa ia akan lebih memilih teman yang bisa mengajaknya berdebat.

Karena pergaulan juga merupakan salah satu jalan untuk kita mengembangkan diri. Jika memiliki teman yang hanya selalu setuju dengan pendapat kita, maka kita tidak akan banyak berkembang dan menemukan hal baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline