Lihat ke Halaman Asli

LuhPutu Udayati

ora et labora

Puisi: Meneroka Kelas Sunyi

Diperbarui: 22 Agustus 2020   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via pexels.com/@pixabay

(kepada pemilik putih abu-abu)

Apa yang terpaut,
Saat musim mengutuki kita,
saat badai mencederai peri kehidupan?

Mendegilkan rasa

Lantaran semesta bergeming
memetik nafas insani

Satu
Satu

Menerbangkannya ke Surga
: Milik Tuhan

Gagap tawamu, hatimu, cintamu, kebebasanmu, tersangkut di antara,

Google clasroom
Googlemeet
Googleform
dan aku,
meneroka sunyi, memeluk sepi...

Bilamana berlalu lara ini?
Tanyamu menggantung pada empat dinding kamar
Menggenapi segala takut yang paling takut
Gaungnya terlempar, entah

Kusebut saja puisi,

Jika mengingatmu beberapa jenak
karena rindu terlalu larut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline