Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Diaduk atau Tidak, Pagi maupun Malam, Yuk Jelajahi Bubur Nusantara!

Diperbarui: 10 Oktober 2024   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Menyajikan semangkuk bubur. (Diolah kompasiana dari foto Kompas.com/Gabriella Wijaya)

Kompasianer, jujur ya... apa kalian masih mendebat bubur diaduk atau tidak diaduk? Kalau boleh tahu, memangnya kenapa kalau makan bubur tidak diaduk? Pun, kalau buburnya diaduk kenapa?

Padalah ada lho yang tak kalah seru untuk diperdebatkan: Kompasianer termasuk tim makan bubur pagi atau malam?

Terlepas dari bagaiamana dan kapan memakan bubur, saking beragamnya cita rasa dari semangkuk makanan ini, Indonesia punya banyak sekali jenis-jenis bubur.

Walaupun bubur tidak hanya ada di Indonesia, tetapi karena beras sebagai bahan utamanya banyak bertemu rempah dan bahan lain yang khas setempat.

Bayangkan saja, bubur di daerah Manado berbeda dengan bubur di Cianjur. Ada juga bubur kampiun khas Minang hingga bubur kanji rumbi dari Aceh.

Tentu masih banyak lagi daerah lain di Indonesia dengan olahan bubur yang memiliki keaslian citarasa.

Nah, Kompasianer, jenis bubur apa yang paling disuka? Apa yang membuat bubur tersebut enak daripada bubur lainnya?

Selain itu adakah rekomendasi tempat makan bubur yang asyik? Seberapa sering makan bubur di sana? Apakah harganya cukup ramah untuk dompet?

Oia, kalau ada yang mau berbagi resep bikin bubur juga boleh lho. Silakan tambah label Rekomendasi Bubur (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline