Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Benarkah Diet "Food Combining" Sulit Dipraktikkan?

Diperbarui: 29 Juni 2024   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Menu diet food combining. (Diolah kompasinaa dari foto KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)

Benarkah pola makan yang sehat itu mahal? Kompasianer pernah coba melakukan kombinasi makanan atau food combining? Bagaimana rasanya? Ada perubahan yang didapat setelah menjalani itu?

Food combining sedang populer belakangan ini karena merupakan cara diet yang memperhatikan kemampuan dan proses pencernaan tubuh.

Secara sederhana prinsip food combining adalah mengatur apa yang kita makan, waktu makan, dan cara memakannya.

Oleh karena itu, populernya pola food combining itu menekankan pada  memberikan tubuh apa yang dibutuhkan dan meminimalisasi apa yang tidak dibutuhkan secara sadar.

Sehingga kelebihan food combining dibandingkan dengan diet populer lainnya adalah diet ini tetap dapat membuat kita makan enak sampai kenyang, tetapi tubuh semakin sehat dan bahkan menjadi langsing.

Sayangnya muncul juga beragam mitos, misalnya, soal food combining dengan konsumsi makanan yang mengandung asam dan basa secara bersamaan.

Setelah mengetahui sedikit penjelasan dan pembahasan food combining, apakah pola diet seperti ini mudah untuk dipraktikkan? Jika sulit, hal-hal apa saja yang memberatkan itu?

Adakah menu ideal untuk menjalani food combining? Adakah perubahan besar dari apa yang biasa dikonsumsi? Butuh berapa lama hingga akhirnya mulai terbiasa?

Pengalaman apa yang bisa Kompasianer bagikan agar oranglain bisa ikut apa yang sudah dijalani?

Silakan tambah label Food Combining (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline