Bagaimana Kompasianer melihat pengundian dan penetapan nomor urut Capres dan Cawapres? Apa yang tebersit kemudian setelah nomor-nomor tersebut ditetapkan kepada para calon?
Apakah ada arahan dari tempat Kompasianer bekerja untuk tidak berpose menggunakan jari yang menunjukkan nomor urut paslon? Bagaimana penerapannya?
Sehari sebelum pengundian nomor urut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024.
Ketiga pasang capres-cawapres tersebut yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
KPU, lewat rapat pleno, menyatakan bahwa ketiga pasangan Capres dan Cawapres telah memenuhi syarat dan dinyatakan sebagai pasangan capres cawapres untuk Pemilu 2024.
Apa yang Kompasianer harapkan setelah penetapan nomor urut Capres dan Cawapres? Apakah nomor urut ini akan berpengaruh ke perolehan suara? Terutama karena ada yang mengaitkan angka dengan falsafah dan keberuntungan.
Belum lagi kesamaan nomor antara nomor paslon dengan nomor partai pengusung paslon. Bahkan, paslon segera mengenakan atribut sesuai nomor urut yang didapat.
Kompasianer, apakah menurutmu penggunaan angka akan menjadi sensitif ke depannya, sebagaimana penggunaan warna yang identik terhadap paslon tertentu? Apa harapanmu pada awal kontestasi politik ini?
Silakan tambah label Nomor Urut Paslon (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H