Kini sudah ada "steward" untuk Liga 1 Indonesia, apakah Kompasianer tertarik jadi relawannya? Akankah Liga 1 Indonesia menjelma liga-liga top Eropa?
Mungkin ini adalah respons nyata pasca setahun tragedi Kanjuruhan: panitia pertandingan ingin membuat stadion menjadi ruang aman bagi semua kalangan. Tapi, apakah keterlibatan steward ampuh meredam risiko-risiko seperti yang terjadi di Kanjuruhan?
Fungsi steward, seperti dikutip dari KOMPASID, ialah menjamin pengamanan laga sepak bola, terutama pada aspek pencegahan. Mulai dari pengawalan pemain dan ofisial, memantau kerumunan, menegakkan otoritas lokal/nasional, hingga memberi pertolongan darurat.
Tugas steward di Indonesia juga terbagi menjadi dua jenis tugas: statis dan bergerak. Steward bergerak terdiri dari anak-anak muda yang menjadi penunjuk jalan sekaligus pemberi informasi bagi penonton yang berada di dalam stadion.
Meski begitu, bagaimana tanggapan Kompasianer terhadap mekanisme perekrutan steward yang mempersilakan siapa saja mendaftar sebagai relawan? Tidakkah seharusnya profesi "steward" perlu memiliki bekal keterampilan atau bahkan pembekalan dan sertifikasi?
Bung Kusnaeni bahkan pernah mengomentari steward dalam laga Persib Vs Persija yang bersorak merayakan gol Persib dan malah asyik mendokumentasikan momen selama pertandingan.
Kompasianer, bagaimana tanggapanmu tentang penggunaan steward? Kualitas apa yang semestinya dimiliki oleh seorang steward? Sanggupkah kehadiran steward mencegah terjadinya tragedi di kemudian hari? Apakah kamu berminat mendaftar sebagai relawan steward?
Silakan tambah label Steward Liga Indonesia (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H