Selesai bayar SPP, eh masih ada tanggungan uang les, karyawisata, perpisahan, wisuda, dan buku tahunan. Belum lagi bayar uang pangkal masuk SMP atau SMA. Banyak betul ya pengeluaran di akhir semester!
Saking keberatan membayar uang wisuda untuk buah hatinya, seorang warganet sampai mengeluh kepada Mendikbud dan menyarankan supaya wisuda TK sampai SMA ditiadakan saja.
Memang, kini banyak sekali embel-embel biaya anak yang tidak sedikit jumlahnya. Maka wajar apabila orangtua murid merasa keberatan.
Urusan uang memang kerap menjadi polemik, tak terkecuali di bidang pendidikan. Bahkan baru-baru ini, terjadi kasus penipuan berkedok study tour sekolah. Uang iuran senilai lebih dari 400 juta berhasi digondol pihak travel.
Tentu masalah ini bisa menjadi pelajaran bagi orangtua dan sekolah agar kejadian serupa tak terulang.
Selain itu, orangtua dan sekolah perlu lebih bijak untuk menentukan biaya-biaya tambahan di luar biaya pokok sekolah. Terutama karena tak semua siswa memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
Nah Kompasianer, berapa total biaya pendidikan untuk anak per semesternya? Sebagai orangtua, bagaiman menyikapi tambahan biaya-biaya di atas? Bagaimana sebenarnya cara komite dan pihak sekolah menentukan prioritas terhadap aktivitas berbayar di sekolah?
Setujukah Kompasianer dengan agenda wisuda, karyawisata, perpisahan, dan lain sebagainya? Jika perlu, berapa besaran biaya yang menurut Kompasianer masih masuk akal.
Yuk, bagikan cerita dan gagasan mengenai hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Biaya Pendidikan Anak pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H