Apa yang menarik jika menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo nyaleg pada Pileg 2024? Kira-kira apa pertimbangan partai politik mengusung mereka? Bagaimana pula cara mereka membagi profesionalitas sebagai menteri dan caleg?
Pasalnya, sejumlah menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo dikabarkan akan menjadi calon anggota legislatif untuk pemilu serentak 14 Februari 2024.
Akan tetapi yang menjadi sorotan akan pencalonan menteri ini disinyalir menjadi aksi penyalahgunaan kekuasaan menteri.
Tidak hanya itu, sebagaimana menteri, partai politik rupanya masih menggunakan dan/atau memanfaatkan popularitas artis untuk memikat suara. Alhasil, deretan nama artis kembali masuk dalam bursa caleg.
Ada nama-nama besar seperti Once Mekel, Reza Artamevia, Farel Bramasta, hingga Choki Sitohang dikabarkan siap bertarung demi partai. Hmm, kalau tidak ada rekam jejak pemerintahan, kira-kira apa yang akan mereka janjikan kepada calon pemilih ya?
Lalu bagaimana pula pola kampanye yang akan dilakukan para menteri yang nyaleg? Apakah menteri-menteri ini akan berjualan keberhasilan program? Adakah nantinya saling klaim prestasi, atau menjatuhkan sesama menteri?
Apakah Kompasianer sudah tahu nama-nama calon yang mewakili dapil tempat Kompasianer tinggal? Adakah yang layak untuk dipilih? Bagaimana cara Kompasianer menilai kualitas caleg supaya tak salah pilih? Bagaimana performa caleg sebelumnya?
Ceritakan dan sampaikan opinimu mengenai topik berikut dengan menambahkan label Menteri dan Artis Nyaleg (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H