Kompasianer, partai petanana PDIP resmi mengumumkan nama calon presiden yang diusung pada hari ini Jumat (21/4) di Istana Batutulis Bogor. Langkah ini tak ayal menentukan peta politik nasional setahun ke depan.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo adalah nama capres perwakilan PDIP. Menjawab rasa penasaran publik yang awalnya menerka Puan Maharani sebagai capres selanjutnya dari PDIP.
Lalu bagaimana PDIP menyikapi turunnya kepercayaan publik terhadap Ganjar Pranowo pasca dibatalkannya status tuan rumah Indonesia pada Piala Dunia FIFA U-20? Akankah Ganjar mengangkat elektabilitas PDIP atau sebaliknya? Akankah laju Ganjar moncer seperti Joko Widodo?
Pastinya pencalonan resmi Ganjar Pranowo dari PDIP akan membuat bursa capres kian panas. Apalagi seakan-akan PDIP menerapkan strategi last minute saat mengumumkan nama Ganjar. Kira-kira, partai mana saja yang akan merapat ke PDIP dan membentuk koalisi?
Pula bukannya tak mungkin bila langkah PDIP hari ini akan berefek domino, menyebabkan partai-partai oposisi mengatur strategi guna menyikapinya. Terutama pihak yang telah menetapkan calonnya seperti Koalisi Perubahan dengan Anies Baswedan sebagai capres.
Demikian pula pemilihan cawapres akan kian ketat. Siapakah yang akan dilamar oleh PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Strategi kampanye apa yang akan ditempuh? Akankah para elite politik kembali mengangkat politik identitas sebagai amunisi kontestasi?
Kompasianer, bagaimana opinimu mengenai momentum ini? Apakah loyalis PDIP menerima baik ketetapan Ketua Umum PDIP ini? Bagaimana Kompasianer dari pihak oposisi menanggapinya?
Sampaikan cerita, opini, dan taktik politik pasca penetapan ini. Sematkan label Ganjar Capres pada setiap konten yang Kompasianer buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H