Kompasianer, apa yang kamu bayangkan pada hidup masa-masa mendatang dengan jumlah manusia yang mencapai 8 miliar? Apakah ini pertanda baik atau justru kita perlu khawatir?
Per 15 November 2022 kemarin, PBB mengumumkan bahwa jumlah manusia telah mencapai 8 miliar. Jumlah ini pun masih akan terus bertambah dan diprediksi akan menjadi 8,5 miliar pada 2030.
Fenomena ini sebenarnya telah diprediksi jauh-jauh hari lantaran pertumbuhan penduduk bumi kian cepat sejak 1900-an. Prediksinya, penduduk bumi akan mencapai hampir 10 miliar pada tahun 2050.
Ada dua sisi yang bisa ditangkap dari melesatnya pertumbuhan manusia hari-hari ini dan ke depannya.
Pertama ini bisa menjadi kabar baik lantaran adanya peningkatan kualitas dan harapan hidup manusia. Namun di sisi lain, kebutuhan pangan dan energi akan semakin tinggi, sedangkan peluang eksploitasi alam akan semakin besar.
Belum lagi kalau kita bicara ekonomi, sejumlah profesi di masa depan bisa digantikan oleh teknologi. Bagaimana ya cara kita memenuhi kebutuhan lapangan kerja, akses kesehatan, dan kebutuhan lainnya yang kian tinggi?
Kompasianer, bagaimana kamu menyikapi persoalan ini? Dengan adanya isu krisis iklim, dapatkah kita mewariskan bumi yang sehat untuk populasi yang semakin besar di masa mendatang?
Apakah kita perlu menekan angka kelahiran? Lalu bagaimana cara membina piramida penduduk agar terjadi keseimbangan antara penduduk produktif dan non-produktif? Jika tinggal selain di Indonesia, apa kebijakan yang diterapkan di negaramu untuk menaikkan/menurunkan jumlah kelahiran?
Yuk, bagikan opini kamu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label 8 Miliar Manusia (menggunakan spasi) pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H