Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Polemik Penggunaan Air Minum Kemasan, Bisakah Secepatnya Diatasi?

Diperbarui: 24 September 2022   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diolah Kompasiana dari Shutterstock via KOMPAS.com

Apa yang Kompasianer tahu tentang air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA)? Apakah itu membuat Kompasianer lebih awas dan hati-hati?

Kita ingin tahu, untuk konsumsi minum sehari-hari Kompasianer lebih sering mana: memasak sendiri atau air kemasan galon? Jika pun menggunakan air kemasan galon, berapa biaya yang dialokasikan selama sebulan? Apakah kondisi air di rumah tidak bisa digunakan untuk minum?

Kita tidak bisa pungkiri bahwa ketersediaan air minum belum tentu tersedia di sejumlah daerah sehingga kebutuhan air kemasan masih cukup tinggi.

Mengutip dari riset yang dilakukan KOMPAS.ID tentang informasi air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) menimbulkan kekhawatiran bagi warga di Jakarta.

Hal ini terus jadi polemik penggunaan air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat masih terjadi. Dari sejumlah studi yang menjadi rujukan, paparan BPA berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Akan tetapi di sisi lainnya tidak sepenuhnya melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat sehingga dapat dipastikan tidak ada kerugian ekonomi bagi pelaku usaha.

Bagi Kompasianer, bagaimana kondisi air yang layak minum? Apa yang Kompasianer harapkan dari pemerintah atas permasalahan kebutuhan air masyarakat?

Jika bisa berandai, adakah kemungkinan bisa mencapai target SDGs pada 2030, bahwa air minum dan sanitasi yang aman sudah tersedia buat semua? Apa saja langkah yang pemerintah dan warga bisa lakukan itu?

Silakan tambah label Air Minum Kemasan (menggunakan spasi) terkait topil berikut pada tiap konten yang dibuat. Lalu masukkan konten tersebut ke dalam subkategori "Indonesia Sehat".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline