Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Ini Tradisi Bertani di Daerahku

Diperbarui: 24 Juni 2022   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Ini Tradisi Bertani di Daerahku. (Diolah kompasiana)

Kompasianer, apakah di daerahmu ada ritual khas yang dilakukan sebelum masa bercocok tanam atau saat panen? Bagaimana ritualnya? Nilai apa yang terkandung dalam ritual tersebut?

Kompasianer Guido Tisera yang adalah seorang petani muda di Manggarai Barat, Flores NTT. Melalui Topik Pilihan ini, ia ingin mengajak kita semakin mengenal kearifan nenek moyang yang secara turun-temurun dilestarikan pada aktivitas pertanian.

Misalnya saja tradisi turun sawah ala masyarakat Minang di Koto Baru Solok untuk mendoakan sumber air dan panen yang berlimpah. Ada ritual penyembelihan kerbau, makan bajamba, pawai musik, hingga adu silat.

Atau ritual "Kasaraka" yang dilakukan oleh suku Muna di Sulawesi Tenggara saat usia jagung memasuki 60 hari. Dilakukan sebagai wujud syukur atas jagung yang bertumbuh baik.

Kamu juga bisa bercerita tentang teknik bertani yang khas dari daerahmu! Misalnya "Kebekolo" yang merupakan teknik konservasi lahan ala petani NTT. Sebuah teknik untuk mencegah tergerusnya tanah oleh air hujan.

Kompasianer, kearifan lokal pertanian apa yang unik dari daerahmu? Selain itu, pangan lokal khas yang panennya selalu dinantikan di daerahmu? Bagaimana masyarakat di sekitarmu mengolah hasil panen?

Kompasianer Guido Tisera akan membaca konten-kontenmu dan menanggapi 5 di antaranya. Menggeluti dunia pertanian sejak remaja, dia kerap menulis tentang agrikultur dan tradisi sosial budaya di sekitarnya.

Segera bagikan ceritamu di Kompasiana dengan menyematkan label Tradisi Bertani pada tiap konten yang kamu buat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline