Sebanyak 1,2 juta vaksin Sinovac dari China tiba di Indonesia, Minggu (06/11/2020). Dalam benak kita sebagai warga negara Indonesia, tentu ada terbersit harapan untuk kembali memiliki kehidupan yang normal dengan bantuan vaksin ini.
Namun demikian, vaksin dari Sinovac tersebut tak bisa langsung didistribusikan kepada masyarakat.
Sebab, vaksin tersebut harus diperiksa keamanannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang membutuhkan waktu tiga hingga empat pekan untuk dikaji sebelum akhirnya dikeluarkan edar izin. Selain juga melibatkan MUI dalam penetapan fatwanya.
Di samping itu, bila proses BPOM dan MUI rampung, vaksin yang akan terlebih dulu diberikan kepada tenaga medis dan pelayan publik yang rentan terpapar Covid-19. Dengan demikian, publik lainnya perlu menunggu giliran hingga vaksin dapat diakses lebih bebas.
Kompasianer, apa kesanmu terhadap vaksin ini? Mungkin secara harga beli, aksesibilitasnya, keampuhannya, dan aspek lainnya?
Bagikan cerita, opini kamu terkait kehadiran vaksin ini sebagai cara menekan kasus Covid-19 yang sudah hampir satu tahun menyelimuti Indonesia. Sematkan label Vaksin Sinovac Tiba (menggunakan spasi) pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H