Sebagai makhluk sosial, berkomunikasi adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang tak terelakkan. Meski demikian, situasi belakangan ini membuat kita kesulitan berkomunikasi dengan teman dan kerabat lantaran tak bisa berpergian ke mana-mana.
Karenanya, penggunaan teknologi daring pun menjadi sebuah keniscayaan. Tak hanya untuk pribadi, tetapi juga demi mengakomodasi aktivitas perkantoran dan sekolah. Kemenkominfo sendiri mencatat ada peningkatan 5-10% penggunaan internet selama anjuran beraktivitas di rumah.
Zoom, Whatsapp, dan Hangout adalah sedikit aplikasi yang populer digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tingginya penggunaan ini sayangnya juga berimbas pada peningkatan peluang tindak kejahatan siber.
Seorang warganet, contohnya, menceritakan pengalaman ketika ponsel miliknya tiba-tiba tak bisa dikendalikan setelah menggunakan Zoom.
"Tiba-tiba ada yang ngetik sendiri. ... gua mau power off itu hape ga bisa. ... karena layarnya ga bisa gue gerakin. Dia juga coba masuk-masukin password di hape gua," ujarnya.
Kasus lain yang lantas menjadi berita nasional adalah yang dialami oleh peneliti kebijakan publik dan pegiat demokrasi Ravio Patra.
Aplikasi Whatsapp miliknya diketahui telah diretas dan dibuka di ponsel lain, sebagaimana dilansir CNN Indonesia pada Kamis (23/04/2020). Padahal, aplikasinya telah diproteksi ganda. Malang, Whatsapp tersebut lantas digunakan pelaku untuk memprovokasi penjarahan hingga Ravio Patra akhirnya ditangkap polisi.
"Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," tutur Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto yang membantu advokasi kasus ini.
Aplikasi daring memang rentan dibobol peretas. Zoom juga mengakui ketiadaan end-to-end encryption di aplikasinya. Alhasil, data-data yang berhasil dicuri dan tersebar di dark web. Bahkan Zoom menjual data pengguna ke Facebook.
Kompasianer, apakah kamu seorang praktisi teknologi yang ingin berbagi tips menggunakan teknologi secara aman? Terlebih, penggunaan aplikasi sejenis akan meningkat di bulan Ramadan guna kebutuhan silaturahmi, sedangkan masyarkarat kita masih kurang literasi tentang keamanan digital.
Atau, kamu punya pengalaman serupa? Bagikan ceritamu kepada pembaca Kompasiana dengan menyematkan label Waspada Pakai Aplikasi (menggunakan spasi) pada konten yang dibuat.