Hoaks, biar bagaimanapun, selalu lebih mudah dibuat dan disebarkan dengan cepat. Sialnya: hoaks yang kadung menyebar itu terkadang jauh lebih meyakinkan daripada faktanya.
Jika merujuk laporan penelitian yang disampaikan oleh Wina Armada Sukardi, Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 2017 memaparkan bahwa sebesar 27 persen dari sekitar seribu berita hoaks yang dijadikan sampel sejak Februari 2016 hingga Februari 2017 adalah berita kesehatan.
Hoaks mengenai kesehatan, lanjutnya, cenderung diteruskan karena masyarakat kurang informasi mengenai hal tersebut.
Tentu saja Kompasiana tidak ingin menjadi lumbung di mana hoaks kesehatan hadir. Oleh karenanya, kami mengajak Kompasianer untuk berbagi tips dalam menyikapi hoaks kesehatan yang pernah didapat atau sekadar tahu karena muncul pada linimasa media sosialnya.
Tidak hanya itu, kalau bisa, Kompasianer juga memberikan fakta yang ada dan sebenarnya agar membantu memberi informasi kesehatan kepada masyarakat lebih luas.
Silakan tulis mengenai topik berikut dengan menambahkan label Fakta Hoaks Kesehatan (tanpa spasi) pada setiap artikel.
