Rangkaian Hari Raya Waisak tahun 2019 telah dimulai. Puncaknya peringatan Hari Raya Waisak 2563 BE jatuh pada Minggu, 19 Mei 2019.
Sejatinya, Waisak dirayakan bukan sekadar untuk mengenang, tetapi belajar dan berproses dari peristiwa kelahiran Sidharta Gautama, pencapaian pencerahan Buddha Gautama, dan wafatnya Sang Buddha.
Sidharta Gautama mengajarkan bahwa seyogyanya setiap manusia mesti saling menghormati.
Wakil Ketua Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono mengatakan, dalam perayaan Waisak ini, kami berharap dunia selalu diterangi oleh kedamaian dan kebaikan. Saling menghargai dan menghormati antar sesama.
"Pahami hati dan tampakkan kesejatian diri. Api adalah simbol kehidupan yang menerangi manusia dari kegelapan," lanjutnya, usai ritual pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak di Magelang, Jawa Tengah.
Sikap saling menghargai dan menghormati antarsesama menjadi penting pada hari-hari belakangan ini.
Kami mengajak Kompasianer untuk berbagi kisah inspiratif tentang cara kita tetap saling menghargai dalam perbedaan. Tuliskan kisah Kompasianer dengan menambahkan label Waisak2019 (tanpa spasi) pada setiap artikel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H