Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

[Pro-Kontra] Menunggu Peran Laki-laki sebagai Partner pada Hari Perempuan Internasional

Diperbarui: 9 Maret 2019   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dari Fairfax Media/Getty Images

Setiap 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional. Momentum ini adalah saat yang tepat untuk mengingatkan publik tentang pentingnya isu kesejahteraan perempuan baik dalam ranah privat maupun publik.

Selain membuka peluang yang setara dengan laki-laki dalam hal mengakses pendidikan, karier, ekonomi, politik, dan pilihan individu, isu yang selalu bergaung ialah tentang dihentikannya kekerasan berbasis gender terhadap perempuan.

Tercatat, 1 dari 3 perempuan di dunia adalah korban kekerasan berbasis gender, baik seksual/fisik maupun psikis. Tak cukup hanya dengan imbauan, penurunan angka ini tentunya tidak dapat terealisasi jika tidak dibarengi oleh perubahan persepsi masyarakat. Laki-laki sendiri, sebagai partner bermasyarakat, perlu menyudahi sikap yang mengedepankan relasi kuasa ketika berhadapan dengan perempuan.

Bagaimana dengan Anda, Kompasianer? Manakah langkah yang lebih efektif dalam mendukung upaya Hari Perempuan Internasional? Apakah pertama-tama kita perlu menghargai pilihan perempuan sebagai individu yang mandiri atau mengajak laki-laki untuk menggeser paradigma superior/dominasi yang sudah terbangun seiring sejarah?

Sampaikan opini/pendapat Kompasianer terkait perayaan hari perempuan internasiona pada laman Pro-Kontra: Dominasi Lakli-laki atas Perempuan! 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline