Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

[Pro-Kontra] Polemik Hari Dilan dan Taman Dilan di Bandung

Diperbarui: 1 Maret 2019   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diolah dari kompas.com/dendi ramadhani

Tanggal 24 Februari 2019 dideklarasikan menjadi Hari Dilan. Pada hari itu diadakan konvoi, soft launching Taman Dilan, hingga gala premiere film Dilan 1991 di seluruh biskop di Bandung.

Pembuatan taman dan penetapan "Hari Dilan" bertujuan untuk mengabadikan pencapaian positif film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq.

Kompasiner irvan sjafari menilai, Dilan adalah "pop culture" yang harus diakui punya pengaruh pada era milenial ini, unik dan novel itu juga memberikan gambaran apa yang terjadi di Bandung awal 1990-an.

Sedangkan menurut Himam Miladi, ia menghargai inisiatif gubernur Ridwan Kamil untuk membangun sebuah taman bagi anak-anak muda, yang juga diharapkan bisa mendongkrak pariwisata daerah.

"Tapi, apakah tidak ada nama dari tokoh yang lebih layak, yang lebih bisa dijadikan panutan daripada nama karakter fiksi?" lanjutnya.

Namun, bagaimana pendapat Kompasianer tentang pendeklarasian Hari Dilan dan Taman Dilan tersebut? Sampaikan opini/pendapatnya pada laman Pro-Kontra: Silang Pendapat tentang Hari Dilan dan Taman Dilan di Bandung, Tepatkah?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline