Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Mengenal Lebih Dekat Papua dan Papua Barat, Tempat Terbit Matahari Indonesia

Diperbarui: 15 Juni 2018   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: olah gambar aset KOMPAS.com oleh Kompasiana

Bila pengumuman topik pilihan #KabarDariSeberang lain kerap dimulai dari sudut pandang pariwisata, sejarah, dan budaya, bagaimana jika kali ini kita berangkat dari olahraga?

Papua dan sepak bola merupakan dua kutub yang tak bisa terpisahkan. Dengan bakat alami yang warga Papua miliki, khususnya di cabang sepak bola, nama pulau tersebut kian harum di kancah kompetisi.

Kiprah Persipura Jayapura di ajang Piala AFC edisi 2014 menjadi pendobrak sejarah sepak bola Indonesia. Mereka menjadi kesebelasan pertama yang berhasil menembus babak semifinal sebelum akhirnya dipermalukan wakil asal Kuwait, Qadsia SC dengan agregat 16-2.

Kekayaan yang tercermin dari lapangan hijau
Tentunya kita sepakat bahwa sepak bola bukan hanya sekadar olahraga. Gaya permainan, yel-yel suporter, serta budaya organisasi klub dapat mencerminkan kultur bahkan kondisi politik suatu wilayah.

Demikian pula klub-klub Bumi Cenderawasih sedikit-banyak dapat memperkenalkan kepada publik tentang kearifan lokal, keragaman flora dan fauna, busana adat, dan sedikit tradisi-tradisi dari ratusan suku yang mendiami Pulau Papua.

Provinsi Papua yang sejak tahun 2007 resmi memiliki pemekaran bernama Provinsi Papua Barat tersebut adalah rumah bagi titik tertinggi Indonesia dengan Puncak Jaya/Carstensz, selain menjadi habitat bagi satwa endemik udang selingkuh di Wamena dan kura-kura reimani di Merauke. Dan jangan lupakan ratusan bahasa daerah dari ratusan suku.

Namun segala rimba keindahan, luasnya wilayah, dan potensi  Papua dan Papua Barat juga kerap disertai dengan kabar yang kurang baik tentang "pembangunan", edukasi, kesehatan, separatisme, dan terutama tentang kisah tambang yang terus bergulir setiap tahun di media massa kita

Tapi tidakkah sesungguhnya masih banyak cerita dari apa yang selama ini kita ketahui tentang Papua? Dan tugas kita lah untuk menjadi "lapangan hijau" yang menyajikan gambaran tentang Papua dan Papua Barat. Supaya kawan-kawan seluruh Indonesia lebih kenal, supaya kita sendiri akan menjadi suporter yang meneriakkan yel-yel untuk mendukung saudara sebangsa di sisi paling timur.

Kabar dari seberang timur
Untuk itu, kami mengajak Kompasianer sekalian untuk andil dalam membangun Papua lewat tulisan, foto, atau video dalam bentuk reportase, kenangan, maupun opini menyangkut seluruh aspek kehidupan di Provinsi Papua dan Papua Barat ini di Kompasiana. Anda tak perlu bermukim di kedua provinsi tersebut untuk dapat mengikuti proram ini

Jangan lupa berikan label SaatnyaPapuaDanPapuaBarat dan KabarDariSeberang pada setiap artikel Anda. Periode penulisan berlangsung sejak 11 hingga 17 Juni 2018.

(LUK)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline