Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Keamanan dan Kenyamanan Penumpang Digerus Pengemudi

Diperbarui: 27 Maret 2018   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: ylki.or.id

Angkutan daring yang mudah dipesan dan memiliki tarif yang lebih murah dari angkutan konvensional kini makin digemari masyarakat. Namun di balik segala kemudahan angkutan daring, ternyata juga tak lepas dari perilaku tidak menyenangkan dari pengemudi, mulai dari cacian kepada penumpang hingga pembunuhan.

Baru-baru ini di media sosial beredar hasil tangkapan layar yang berisikan percakapan antara pengemudi angkutan daring dan penumpang disabilitas. Melalui akun Instagram Suryasahetapy, isi percakapan tersebut diawali permintaan penumpang bernama Annisa Rahmania agar sang pengemudi menghampiri dirinya karena ia tak bisa mendengar.

"Kalau lihat aku tolong samperin karena banyak banget abang Grab. Aku tuli mas," tulis Annisa.

Namun alih-alih mendapat pelayanan, Annisa justru mendapat hinaan dari sang pengemudi. "Mati aja lu orang susah," kata pengemudi Grab.

Atas kejadian tersebut status Annisa beredar luas dan ia pun mengakuinya. "Benar, kejadiannya tadi pagi. Saya yang mengalami. Saya yang screenshot. Murni dari saya," katanya kepada Kompasiana.

Grab Indonesia pun mengonfirmasi peristiwa tersebut dan mengatakan sudah menyelesaikan permasalahan itu dengan menghubungi kedua pihak (Annisa dan mitra).

"Mengenai kasus ini pihak Grab sudah langsung follow up kejadiannya dengan menghubungi penumpang dan mitra yang terlibat. Sudah diselesaikan juga dengan pihak penumpangnya. Mitra sudah diedukasi mengenai kejadian ini dan akunnya sudah dibekukan," kata Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar.

Persoalan yang melibatkan pengemudi transportasi online bukan kali ini saja. Februari lalu seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan sopir taksi daring. Dan Minggu lalu, Yun Siska Rochani ditemukan tidak bernyawa di Cibinong Griya Asri, Jawa Barat, setelah disekap dua orang pria yang salah satunya adalah sopir taksi daring.

Rentetan kasus tersebut membuat prosedur penerimaan mitra oleh pihak penyedia dipertanyakan. Sehubungan dengan itu juga Menteri Perhubungan Budi Karya mengimbau penyedia jasa angkutan daring untuk lebih memperketat proses rekrutmen pengemudi demi menjaga keamanan penumpang taksi daring.

Kompasianer apa pendapat Anda soal maraknya perilaku tidak menyenangkan pengemudi angkutan daring kepada penumpang? Tulis opini Anda di Kompasiana dengan mencantumkan label: ANGKUTAN DARING (tanpa spasi).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline