Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Ngulik Selera Seni Dahulu dan Kini bareng Nyoman Nuarta dan Sulaiman Said

Diperbarui: 12 Oktober 2017   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sharing session Seni Visual bersama Nyoman Nuarta & Sulaiman Said

Disadari atau tidak, di sekeliling kita ada banyak sekali bentuk karya seni mulai dari lukisan, patung, grafis, kriya, arsitektur, dan lainnya. Hadirnya karya-karya seni di sudut-sudut kota besar turut mempercantik keindahan tata kota. Para seniman menjadikan sudut-sudut kota sebagai tempatnya berkreasi. Berkat kepiawaian tangan mereka melalui arsitektur, patung, monumen, hingga mural menghiasi kota.

Di Jakarta misalnya, ada banyak karya seni patung dan monumen. Tahu   Patung Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka, Monumen Proklamasi Indonesia di Jalan Proklamasi , atau Patung "Ku Yakin Sampai Di Sana" yang terletak di Museum Nasional Jakarta? Ya, patung-patung tersebut merupakan karya seni dari seniman Nyoman Nuarta.

sumber: kompas.com

Selama hampir 40 tahun berkarya, karya seni Nyoman Nuarta tidak hanya  bisa ditemui di Jakarta. Sebut saja, Patung Garuda Wisnu Kencana di  Bali, Patung Karapan Sapi dan Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya,  hingga Tugu Zapin di Pekanbaru Riau. Masih banyak lagi, patung atau  monumen karya seni dari Nyoman Nuarta yang tersebar di penjuru negeri  Indonesia ini. Bahkan  yang terbaru, ada sekitar 28 patung koleksi  pribadi Nyoman Nuarta yang menghiasi berbagai sudut Terminal 3 Bandara  Soekarno Hatta.

sumber: kompas.com

Di dunia seni, tak hanya Nyoman Nuarta yang menarik perhatian. Mungkin Anda pernah mendengar brand Kamengski yang digagas oleh Sulaiman Said. Ya, brand Kamengski ini dikenal dengan produk yang memadukan parodi dan desain kreatif, unik, dan nyeleneh berkaitan dengan tema atau isu sosial politik yang terjadi di sekitar kita.

Mewakili generasi milenial, Kamengski berusaha menyalurkan ide unik kreatif melalui media grafis yang diwujudkan dalam bentuk produk fesyen seperti kaos, topi, dan tas. Sehingga, budaya populer yang sudah ada lebih terasa dekat dan penuh unsur kearifan lokal.


Seperti apa sih ke-nyeleneh-an yang diusung oleh Kamengski? Misalnya saja nih, kaos yang desain gambarnya dibuat mirip dengan logo banteng miliki sebuah partai yang disertai tulisan "Chicago Bulls". Ada juga topi dengan logo brand fashion "Supreme" yang diplesetkan jadi "Supermie". Contoh lainnya, logo film "Jurassic Park" yang dimodifikasi menjadi "Juss Sirsak". Dan masih banyak keunikan desain lainnya yang dihadirkan oleh Kamengski. Atau seperti plesetan "Stussy Pudjiastuti" yang satu ini.


Seperti apa sih jika kedua seniman ini berkolaborasi di panggung Kompasianival 2017 yang mengusung tema "Kolaborasi Generasi"? Nyoman Nuarta dan Sulaiman Said akan berdiskusi soal pergeseran selera visual antara generasi senior dan generasi milenial, serta bagaimana merespons budaya populer yang masuk ke Indonesia agar para seniman atau pelaku seni tetap bisa melestarikan identitas kesenian Indonesia.

Daftarkan segera diri kamu melalui kompasianival.com, 2.000 pendaftar online pertama berkesempatan mendapatkan merchandise eksklusif card wallet Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline