Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Nasib Prangko di Era Digital

Diperbarui: 31 Maret 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Pameran perangko tiga dimensi oleh Diana Beltran Herrera yang diadakan di Atrium Mal Pacific Place, Jakarta, Senin (12/10/2015)

Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi yang semakin maju dengan keberadaan surel (surat elektronik/email) membuat tradisi surat menyurat semakin ditinggalkan masyarakat. Dan tentu saja keadaan ini mempengaruhi penggunaan perangko di Indonesia.

Ketika surat menyurat masih menjadi primadona dalam sarana komunikasi, perangko menjadi syarat wajib yang menentukan apakah surat tersebut bisa dikirim atau tidak. Perangko pun pada masa itu seringkali dikoleksi oleh para filatelis atau para kolektor karena keunikan gambar pada perangko tersebut.

Namun seiring perkembangan, kini keberadaan perangko pun kian tergerus. Hanya segelintir orang saja yang masih mengoleksi perangko dan nasib perangko pun semakin tergeser.

Kompasianer, apa pendapat Anda tentang nasib perangko di zaman serba digital ini? Sampaikan ulasan Anda dengan menyertakan label: Nasib Perangko pada artikel Anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline