Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Setelah Baca Artikel Ini, Kamu Masih Yakin Mau Jadi Jurnalis?

Diperbarui: 8 Februari 2017   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Lifehacker.com

Opini, reportase dan ulasan-ulasan lain terus menerus masuk di Kompasiana. Dan mungkin beberapa di antara ulasan ini Anda lewatkan untuk dibaca. Oleh karena itu kami merangkum sebanyak 5 artikel headline pilihan hari ini yang berkualitas dan sayang untuk dilewatkan. 

1. Bikin Berita Nggak Cukup Bermodal Idealisme, Yakin Masih Mau Jadi Jurnalis?

Sumber: lpminstitut.com

Berawal dari kisah sang adik kelas, ini membuat Kompasianer Gloria Fransisca ikut merenungi keyakinannya terhadap profesinya sebagai jurnalis. Melalui cerita tersebut, sang adik menganggap bahwa menjadi jurnalis online tidak lebih hormat dibandingkan jurnalis media cetak, karena media online tidak memperhatikan kode etik jurnalistik, hanya mementingkan kecepatan dan bisnis.

Namun, pada akhirnya ia menyadari bahwa media online bukanlah musuh media cetak. Media itu bukan sekadar idealisme kebenaran untuk publik. Media adalah industri. Dengan tetap harus memperhatikan kualitas, bisnis tidak boleh ditinggalkan.

Jurnalis yang memproduksi berita per detik sekalipun harus bersaing dengan peningkatan kualitasnya jika tidak ingin ditinggalkan pembaca. Telusuri ulasan lengkapnya disini.

2. Jamur Makroskopis, Manfaat dan Bahayanya Bagi Kehidupan

Beberapa jenis jamur makroskopis. Foto dok. Ogi dan Yayasan Palung

Jamur mikroskopis yang berbahaya ini ternaya memiliki segudang manfaat. Jamur makroskopis merupakan jamur yang memiliki tubuh buah, berukuran besar kurang lebih (1 mm), tersusun dari miselia dan dapat dilihat langsung dengan jelas.

Jenis jamur makroskopis yang dapat dimakan biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai hidangan menu dalam menyantap makanan dan dapat digunakan sebagai obat-obatan. Kandungan protein dalam jamur ini juga cukup tinggi.

Masih banyak kegunaan dan manfaat yang didapat dari jamur makroskopis ini. Simak ulasan lengkapnya disini.

3. Tumbuk Tepung dan Sirih Orek, Tradisi Jambi yang Terancam Punah

Dokumentasi penulis (Wenny)

Tumbuk tepung merupakan tradisi di Desa Penyengat Olak yang dahulunya dilakukan untuk mengolah beras menjadi tepung dengan menggunakan alat tradisional yang berupa lesung kayu dan alu. Menumbuk padi atau beras menjadi tepung dilakukan bersama-sama.

Menyaring beras yang telah ditumbuk untuk menjadi tepung tidak lupa dilakukan untuk menghasilkan tepung yang bagus.

Tepung yang melalui hasil proses tumbukan tradisional dari awal pengolahan padinya dipercayai oleh masyarakat Desa Penyengat Olak lebih bergizi daripada menggunakan mesin. Sayangnya kini tradisi tumbuk tepung sudah mulai pudar. Apa saja permasalahannya? Simak ulasannya disini.

4. Rekam Jejak Prestasi Pemkot Bandung dan Ngemutan Kang Emil

Sumber: tribunnews.com

Kompasianer Aluzar Azhar membahas mengenai kinerja Pemkot Bandung yang telah ia baca dari salah satu koran di Jabar. Dari berita tersebut, terdapat dua program yang menjadi andalan Kang Emil yakni Magrib Mengaji dan Kredit Melati.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline