Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Inilah 5 Reaksi terhadap Wacana Penghapusan Ujian Nasional

Diperbarui: 5 Januari 2017   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ujian Nasional. Kompas.com

Masih ingat soal wacana akan dihapusnya Ujian Nasional mulai 2017 ini? Akhir tahun lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa rencana ini dilakukan untuk memenuhi putusan Mahkamah Agung pada 2009 lalu.

Di mana dalam putusan tersebut pemerintah diperintahkan untuk meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana prasarana serta akses informasi.

Meski baru sebatas wacana, kabar ini menjadi salah satu yang cukup populer pada akhir tahun lalu. Dan tentu saja Kompasianer pun memiliki beberapa pendapat berbeda soal rencana moratorium Ujian Nasional ini. Berikut ini adalah 5 pendapat Kompasianer tentang rencana dihapusnya Ujian Nasional.

1. Mengubah Paradigma UN dari Sudut Pandang Berbeda

Peserta Ujian Nasional mengeluhkan durasi waktu yang kurang. Kompas.com

Kompasianer Paulus Kumentas mengungkapkan kekecewaannya soal wacana moratorium UN pada tahun 2017 ini. Alasannya adalah rentang waktu yang telalu lama terhitung saat putusan MA ini dibuat pada 2009 silam.

Menurut Paulus, bila UN ditiadakan, kesenjangan mutu pendidikan akan semakin lebar. Sekolah-sekolah di daerah akan tetap diam dalam paradigmanya bahwa “kita memang ketinggalan”, dan tidak akan berusaha mengejar ketertinggalan tersebut.

Bagi Paulus, Ujian Nasional harus dilaksanakan, bukan untuk mengevaluasi siswa, tapi untuk mengevaluasi pemerintah, guru, dan stakeholder pendidikan. Tanpa ujian nasional, pemerintah juga tidak akan ada beban dan kewajiban untuk menghasilkan guru-guru terbaik bagi bangsa ini, dan batasan geografis akan selalu menjadi alasan yang bisa dimaklumi.  

Tanpa ujian nasional, guru-guru juga akan berleha-leha, mengajar tanpa perlu mengejar sebuah standar dan tidak perlu mengevaluasi diri sendiri. Tanpa ujian Nasional, Universitas-universitas negeri di daerah juga tidak akan terpacu untuk menghasilkan guru-guru yang benar benar berkualitas.

2. UN: "Hancurkan Etika dan Moral Pendidikan Kita"

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Ilustrasi ujian berbasis komputer.

Ujian Nasional kerap menjadi momok yang sangat menakutkan bagi siswa. Dan bagi Kompasianer Jibril Michael, Ujian Nasional bahkan dapat menghancurkan etika dan moral pendidikan di Indonesia.

Dengan menjadi momok yang menakutukan, siswa mulai mencari bocoran untuk menghadapi UN, sampai rela mengeluarkan uang 1 juta untuk satu mapel saja dan rela menunggu sampai jam 1 malam untuk bertemu dengan sang penjual soal tersebut.

Ketika model soal ada 20 soal setiap kelasnya, hebatnya bocoran soal juga berjumlah 20 kunci soal dan setiap model kunci soal akan disertakan bunyi kalimat pada soal nomor 1, aneh bukan ?!, Sampai sebegitunya UN merusak Etika dan Moral pada anak-anak bangsa ini.

Bahkan menurut Michael, secara konsep UN ini memang melanggar aturan. Keberhasilan seseorang didalam pendidikan tidak bisa di lihat secara intelektualnya saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline