Delapan tahun.
Ya, delapan tahun bukanlah waktu yang singkat.
Dalam delapan tahun seorang manusia bisa lahir, belajar merangkak, berjalan, berbicara, berlari, berkomunikasi dengan sesamanya.
Dalam delapan tahun bahkan seorang Presiden negara adidaya Amerika Serikat bisa menghabiskan dua periode kepemimpinannya.
Delapan tahun bukan waktu yang singkat bagi seorang ayah untuk membesarkan anaknya.
Delapan tahun adalah waktu yang cukup panjang, di mana seorang anak bisa mulai dididik untuk hidup jauh lebih mandiri dari sebelumnya. Jauh lebih berkembang untuk membanggakan "sang ayah."
Dan bagi kami, Pepih Nugraha adalah Sang Ayah.
Akhir Desember 2016, Pepih Nugraha selaku COO Kompasiana memutuskan untuk hengkang dari Kompasiana. Beliau telah memilih jalan hidup untuk membangun "sesuatu yang baru" yang nantinya pun akan dapat dinikmati oleh netizen.
Ada banyak sekali cerita yang telah kami lewati bersama, sebagai ayah dan anak. Banyak sekali tempaan-tempaan yang beliau berikan yang membuat kami semakin tajam.
Jatuh, bangun lagi. Terpuruk, bangkit lagi. Kuat saat dicaci dan membumi saat dipuji. Itulah nilai-nilai yang beliau tanamkan pada kami agar selalu maju, inovatif dan tetap menjadi wadah bagi warga untuk menyuarakan aspirasi.
Pepih Nugraha memutuskan untuk melepas anaknya, agar bisa berlari lebih jauh, lebih mandiri dan lebih maju. Oleh karena itu, Kompasiana butuh pemimpin baru sebagai nakhoda.